Membaca komentar Menkominfo di detikinet terus terang mengejutkan. Menuduh penggiat Open Source sebagai lebih banyak Omong dari pada aksi dilapangan menunjukkan informasi-informasi yang diterima oleh Pak Menteri adalah informasi yang tidak akurat.
contohnya: di dunia Warnet, siapakah yang sudah menyuarakan dan mulai mensosialisasikan penggunaan Open Source jauh sebelum badai sweeping? Pemerintah?
Masih segar di ingatan saya sewaktu pertemuan Komunitas OSS dan Menristek di BPPT. Dengan jelas Menristek mengatakan bahwa aturan pemerintah menyebabkan pemerintah akan sulit memberikan dana bagi komunitas OSS dalam developing, kecuali melalui Universitas-Universitas Negeri. Di sini saya bisa mengerti karena alasannya adalah akuntabilitas. Jadi ketika Menkominfo mengatakan "komunitas tinggal bilang butuh berapa untuk mengembangkannya" terasa ironis. Bagaimana kalo mulai dari diri sendiri? Buka lelang terbuka untuk memigrasikan kominfo ke penggunaan OSS? Coba liat berapa yang akan ikutan.
Sekali lagi, mudah-mudahan pernyataan ini lebih karena tidak mendapatkan informasi yang akurat apa yang terjadi di lapangan.
5 komentar:
Siapa yang tidak tertarik dengan uang yang banyak? ya, bisnis IT memang mengandung uang yang banyak.
Sangat bijaksana kalau kita anggap bahwa Pak Nuh dipengaruhi orang2 yang berlawanan denga Open source. Begitulah memang yg terjadi. Penjegalan OSS terus terjadi.
Solusi: Harusnya ada orang OSS yang dekat dg Pak Menteri agar bisa memberikan info yang berimbang.
Saya pikir Pak Menteri gak salah2 amat, tergantung sudut pandang mana dulu :), kalau dari sudut pandang produk open source, faktanya tak banyak developer open source di Indonesia. Coba komparasi Microsoft dan Linux, MS IIS vs Apache, J2EE Jboss vs .NET, Solaris vs Linux.... toh itu produk luar semua. Komunitas Indonesia cuman sales yang bisanya install, configure, patching, bikin plugin kecil2.
Anggap aja ini sindiran keras bahwa kita harus punya produk open source yang mendunia, bukan cuman bisa jualan produk orang aja. Itu sih sama aja dengan sales Microsoft, Sun Microsystem, sama2 jualan cuman beda produk aja :D
Lha namanya politisi. What do you expect... :)
lho emang kominfo belum pakai OSS??
sabar...sabar...
bisikannya kurang kenceng kaliii.. :)
Posting Komentar