iklan test

Kamis, Desember 29, 2005

LTSP

Minggu ini aku beruntung, dapat pinjaman sebuah P4 3GHz, RAM 1GB , HDD SATA 200Gb. Sudah lama mau mengadakan percobaan apakah bisa kombinasi LTSP + Win2K melayani 15 PC di Lab. Kampus dengan baik. Sebenarnya kombinasi ini bukan hal baru tapi saya tidak berani mencobanya pada server operasional. Bisa pusing kalo ada apa apa :)
Di mesin tersebut aku install:
  • Win2K + Terminal Services
  • Ooo 2.0
  • Firefox
  • NetOp
  • Anti Virus
Distro yang digunakan adalah K12LTSP berbasis Fedora Core 3.

Hasil percobaan menunjukkan beban CPU tertinggi ( 100% ) terjadi pada saat 15 Firefox di launch bersamaan dan langsung membuka google :)) kondisi ini boleh dibilang jarang sekali terjadi. Yang menarik, memori 1GB tidak terpakai penuh walaupun Write di jalankan di semua terminal.

Kesimpulan:
  • Spek mesin di atas, ternyata cukup untuk melayani 15 terminal
  • Butuh 2 Server, 1 untuk LTSP - 1 untuk Win2K
  • Color depth 8 bit tidak masalah, toh Lab lebih banyak digunakan untuk belajar Programming.
  • Di hitung hitung, biayanya murah loh :))
Tapi, kalau mau yang mantap dan murah tentu cukup 1 Server saja: LTSP, color depth bisa 24 bit, no virus threat, no license to pay, no worry lah....

Rabu, Desember 28, 2005

PC Sampah vs Lingkungan Hidup

Di picu pemberitaan di kompas, berjudul Posisi Microsoft, milis awari dan telematika ramai lagi oleh diskusi mengenai PC Sampah vs Lingkungan hidup. Topik ini Selalu menarik. Setiap kubu memiliki alasannya masing masing. Pendukung PC Sampah beralasan kalo masih bisa digunakan dan murah kenapa tidak? Sedang dari sisi kubu Lingkungan Hidup mengatakan bahwa sekali sampah tetaplah sampah.

Tapi satu hal yang perlu di catat adalah: kubu lingkungan hidup selalu bisa memberikan referensi dan (banyak) link untuk memperkuat argumentasi bahwa memang berbahaya jika kita dijadikan tempat sampah besar dari PC Sampah ini. Sementara pendukung PC Sampah argumentasinya tidak lebih dari alasan-alasan bagus terdengar tapi tidak bisa memberikan referensi yang meyakinkan bahwa sudah ada negara yang berhasil dengan program PC Sampah ini.

Dari salah satu link, menjelaskan jika di tahun 1998 saja ada 20 juta PC "tua" di US. Bayangkan tahun 2005 :( . Tentu saja jika ada cara yang praktis membuang sampah ini mengapa tidak?

Apakah kita memang sudah begitu parah mentalnya sehingga tidak punya kemampuan untuk melihat masalah sebenarnya? masalahnya adalah bagaimana supaya rakyat negara ini di perbaiki kemampuan daya belinya sehingga mampu untuk membeli barang baru. Bukan SAMPAH.

Lebih lanjut baca saja link dibawah:

http://www.svtc.org/cleancc/pubs/sayno.htm
http://www.svtc.org/cleancc/pubs/harm.htm
http://news.bbc.co.uk/1/hi/sci/tech/1839997.stm
http://www.informinc.org/fact_CWPcomputer.php
http://www.svtc.org/cleancc/pubs/technotrash.htm

Jumat, Desember 23, 2005

dari 18,5 juta ke 50 juta

Menurut laporan UNDP-APDIP, pengguna Internet di Indonesia ada 18,5 juta nomer 3 setelah China dan India. Dan yang menarik, menurut laporan tersebut biaya Internet di Indonesia nomer 1 tertinggi! 22,26 USD untuk 20 jam akses. Kondisi Geografis adalah faktor utama dari tingginya biaya ini. Bukanlah hal yang mudah untuk menyebarkan internet di 13.000 pulau.

Meskipun jumlah pengguna berada di atas Thailand yang pengguna Internetnya 6,9 juta tapi dari sisi total penggunaan bandwidth Internasional kita kalah jauh dari Thailand ( 573 Mbps banding 1437 Mbps ).

Laporan ini tidak di klaim sebagai laporan yang lengkap / komprehensif tapi paling tidak bisa di jadikan acuan untuk melihat kondisi per-internet-an di Indonesia.

Sekarang yang saya pikirkan, apa yang harus kita lakukan untuk meningkatkan angka 18,5 ke 50 juta dalam waktu 1-2 tahun ini? sekalian menurunkan angka 22,26 itu menjadi 5USD per 20 jam akses. Think again:
  • Wireless
  • Thin Client
  • Open Source
  • USO
Mengkhayal dikit ah :)

Kamis, Desember 22, 2005

Happy 32 T Day


Minggu lalu Mbak JMS sms ke aku, minta artikel tentang konsekuensi biaya yang keluar dari penerapan UU HAKI. Dalam salah satu pesannya aku diminta untuk menghitung biaya dari 4,7 juta komputer yang ada di Indonesia.

Asumsi yang saya gunakan adalah:
  • 90% PC yang terjual ber OS dan Aplikasi bajakan
  • 10% Sisanya terinstall Open Source Software.
  • 90% dari 4,7 juta = 4,2 juta
  • 100% dari 90% terinstall OS Windows XP + Office = $400
  • 90% dari 90% terinstall Anti Virus dan Utilities = $150
  • 50% dari 90% terinstall Multimedia Software ( Adobe, Corel, Macromedia ) = $470
Sehingga jika dihitung:
  • $400 x 4.200.000 = $ 1.680.000.000
  • $150 x 4.200.000 x 90% = $ 567.000.000
  • $470 x 4.200.000 x 50% = $ 987.000.000
  • Total : $ 3.234.000.000
  • di kalikan dengan Rp 10.000 = 32 Triliun

Nah, pilih mana? Propierty, Open Source/Linux atau Membajak?

Selasa, Desember 20, 2005

Microsoft to cease IE support for Apple's Mac

http://english.people.com.cn/200512/20/eng20051220_229551.html

Users who use Microsoft's IE to read web pages on Mac will soon have to consider another browser. Microsoft will not support IE operation on Mac any longer as of Dec. 31 this year.

That will not be a surprise to Mac users. Microsoft declared the move as early as June, 2003. No upgrading has been made on IE for three years. This means that IE5, instead of IE6 which is used by Windows users, is the latest version that is offered for the Mac system.

Although Mac subscribers can continue browsing with IE for a month after the support ceases, Microsoft has advised them to shift to ¡°more recent web browsing technologies such as Apple's Safari.

IE will not be a problem for Apple users because most of them have applied different browsers on their computers. The only potential trouble is that some web pages can only be accessed through IE.

That does not seem to matter a lot. But that is not the end of the problem. SciVisum, a UK-based company offering web testing service, said one-tenth of web sites in Britain cannot be browsed with Firefox, an open-source browser which is in vogue.

Firefox, Safari and other browsers like Opera are all operational under Apple's Mac OSX operating system.

Berita yang menarik, 1/10 situs web di Inggtis tidak bisa dibrowsing di Firefox, selama ini sih yang tidak saya akses melalui FireFox adalah 17tahun.com (sukurlah hehehehe). Pertanyaannya adalah siapakah yang begitu tolol membuat sebuah situs hanya untuk 1 jenis browser?

Aku bukan pengguna Mac tapi jika IE jalan di Linux pun ogah, karena aku akan kehilangan tab browsing, Adblock dan antarmuka ( interface ) yang sederhana dari Firefox.

hubungan Web Cam dan iptables

Kemarin iseng dengan router di Kampus, kebetulan ada satu kamera wireless dengan IP sendiri. Nah, aku pengen supaya kamera bisa di akses dari internet.

Karena udah lama tidak pegang router, jadilah aku lupa semua :( tapi apa susahnya sih, kan ada internet :) tinggal cari tau dimana bisa baca NAT-Howto. Prosesnya sederhana, jika ada request di port 80 (web) pada router, maka request tersebut di forward ke sebuah IP lain di lokal network. Dengan cara ini, walau ber IP Private, komputer kita tetap bisa di akses lewat internet :)

Perintahnya sederhana:
#iptables -t nat -A PREROUTING -d {ip-public} -p tcp --dport 80 -j DNAT --to {ip-private}
ip-public = ip router
ip-private = ip kamera

Kalo udah tinggal nyari temen buat ngetest akses ke kamera tersebut.


Senin, Desember 19, 2005

Pilkada dan Telematika

Ingat dengan kasus Pilkada di Depok? Kalo gak tau, ceritanya begini: Setelah pilkada (dan ada pemenangnya) hasilnya dibawa ke pengadilan dengan alasan banyak yang seharusnya ikutan memilih tidak ikut memilih.
Di pengadilan hasilnya mengejutkan, sang pemenang dinyatakan kalah dengan logika bahwa yang tidak ikut memilih semuanya dianggap memilih sang pecundang. Logika darimana yang dipergunakan? Saya pikir tadinya logika dari planet Neptunus.

Yang aneh bin ajaib...

Di milis telematika juga ternyata ada yang berlogika sama, walau sudah jelas jelas kalah dalam pooling tetap saja ber alasan bahwa yang pendukung lawan "cuma" 53 orang dan "silent majority" ( 1600 org ) di anggap pendukung.

Pantas lah negeri ini kacau, orang-orang tua kita ternyata tidak di didik berlogika yang baik, padahal sudah berkecimpung di dunia Telematika yang notabene berbasis logik.

Sabtu, November 26, 2005

Suse oh Suse :)

Hari Sabtu di kampus biasanya urusan kerjaan tidak berat, maklumlah namanya juga akhir minggu. lagipula Sabtu kemarin ( 26 Nop 2005) aku cuma dapat tugas untuk bikin logo untuk Sekolah Tinggi Teknologi dan Komputer yang bakal didirikan di Makassar.

Forget about that, kali ini kita ngomongin Suse 10 know as OpenSuse :) karena iso 4 CD sudah di download waktu lebaran kemarin tapi belum sempat di coba. Maka aku bakar lah 4 CD dan dalam waktu 1 jam selesai.

Sampai di kampus, rupanya ada yang berbaik hati untuk menginstall Suse di desktop-nya untuk percobaan. Maka di opreklah komputer tersebut, di bagi bagi partisi ( Suse dapat jatah 9 Gb) dan setelah semuanya siap, CD #1 masuk ke cd-drive, komputer di restart.

No comment about installation, karena aku tidak ikut campur, aku biarin aja rekan yang TIDAK PERNAH install LINUX yang nanganin, aku cuman ngasih tau 1 hal: network di set ke DHCP. So, for all windowers out there masih mau bilang susah install linux? :))

60 menit instalasi selesai.

Tampilan? jangan ditanya, KDE 3.4 bener-bener KOOL dan Suse ini berjalan di RAM 128 minus 8mb buat VGA.

Sekarang, kita bicara so BUG, yups.. setelah selesai menikmati instalasi baru si desktop di restart untuk masuk ke Windows 2000 dan terbukalah sebuah bug, si GRUB tidak bisa loading Partisi Jendela 2000. Coba di googling dan hasilnya memang ada sebuah bug di Suse sehingga dual boot jadi bermasalah.

Berhubung hari Sabtu dan kita lagi males utak atik (ada kok caranya atasi) aku pinjamin CD Ubuntu aja, yes...Ubuntu for the rescue :)) so... Niat mencoba Suse10 berakhir dengan terinstallnya Ubuntu.

Kamis, November 24, 2005

Ubuntu n Kubuntu


2 minggu lalu aku download sister distro dari kambing.vlsm.org ( I love u guys for providing the mirror). Ubuntu dan Kubuntu (Breazy).

Yang pertama dicoba tentu Ubuntu, the most popular distro in year 2005 ( check out distrowatch page ), aku install di desktop kantor.

Instalasi mulus, cuman sedikit bersabar untuk setting Wifi karena harus download ndiswrapper dulu. Tapi setelah semua terinstall. Semuanya berjalan dengan baik.

Desktop Khas ubuntu, neat and clean. Semua yang kita butuhkan ada. OpenOffice2, Gaim, Firefox, Gimp. I'm a happy Man :)

Printer, HP laserjet 1010 terinstall dengan Mulus. No problem again

Network menyenangkan, setelah tidak bisa komunikasi dengan windows server 2003 di Mandriva, maka di ubuntu koneksi berlangsung lancar. Remote Desktop juga tersedia sehingga aku bisa admin kedua mindows (2003+2000) tanpa harus ke konsol.

Peripheral, Logitech Cam terdeteksi, Flash Disk mulus, camera digital terdeteksi dan langsung di buatkan album.

Sistem Update dan Manajemen Software juga bagus, terutama buat yang memiliki koneksi internet berbandwidth lebar.

Yang tidak mulus apanya? Kecepatannya yang tidak mulus, desktop yang aku gunakan: Celeron 2Ghz, 256Mb, 16Mb VGA. Berjalan (jauh) lebih lambat daripada notebook Celeron M360 yg terinstall Mandriva.

Setelah 2 minggu bermain main dengan ubuntu, tiba gilirannya Kubuntu.
Tidak ada perbedaan berarti saat instalasi, cuman beda warna dan huruf "K"

Tapi meskipun tampilan KDE menarik hati, umur distro ini di desktop ku cuman 4 jam. Aku kecewa dengan aplikasi yang di ikutkan oleh Kubuntu. tidak ada Firefox, Gaim (Kopete tidak senyaman Gaim) dan entah mengapa tidak ada GIMP. Remote Desktop ada di menu tapi pas di klik muncul warning mengatakan aplikasi belum di install.

Intinya, Kubuntu terasa tidak sebagus Ubuntu;ini pendapat personal tidak usah ditanggapi :).

Apa boleh buat, seandainya Ubuntu tidak bermasalah dengan kecepatan (yg cukup mengganggu) tentu saat ini desktop ku isinya bukan Mandriva.

Jadi pemenang antara Ubuntu dan Kubuntu adalah: Mandriva LE 2005

Kamis, November 17, 2005

Editor HTML terbaik

Aku musti ngajar HTML...
Pake Macromedia Dreamweaver :((

Yah Sudahlah, tapi pada saat ngajar aku akalin aja :) Dreamweaver di jalankan... tapi code view :p hehehehe Jadi begini sebenarnya, sebelumnya aku harus mengajar HTML ke para PNS via Front Page (hahaha lebih parah lagi nih).

Namun setelah membandingkan keduanya ( DreamWeaver dan FrontPage ) aku sampai pada kesimpulan bahwa Editor yang terbaik untuk belajar adalah: Notepad.

Senin, November 07, 2005

Chat - where ideas come from


Ide muncul dari banyak tempat,

Jaman dahulu kala, saya sering mendengar kalo ide itu paling sering muncul pada saat kita sendiri, merenung, mengkhayal dan berbagai tipe cari ide begitulah, malah kalo mo kembali ke jaman kanak-kanak, saya pengen punya topi ide kayak prof. Langlinglung di komik donal bebek.

Tapi itu dulu, skarang ide ternyata muncul bukan dari menyendiri, merenung ataupun mengkhayal atau punya topi ide seperti Prof. LangLingLung.

Ide saat ini justru muncul saat chat (kumpul -kumpul ngobrol)

baik itu chat langsung dengan teman-teman, maupun chat lewat internet. Ternyata teman teman adalah sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Saya rajin membaca, tapi jarang sekali saya mendapatkan ide baru dengan membaca, tapi kalo udah ngobrol dengan teman teman, semua ide mengalir lancar.

Oh iya, salah satu yang paling sering bikin ide adalah forum diskusi dan milis :) karena di milis lah kita bisa melihat karakter-karakter yang menarik dengan gaya menulis yang khas dan tanpa mereka sadari menunjukkan dengan jelas sekali siapa mereka.

Jadi, tidak usah cari tempat sepi atau merenung bahkan mengkhayal untuk sebuah ide, cukup cari teman dan chat :)

Sabtu, Oktober 22, 2005

Kelompok Pelawak Teknologi Informasi

Humor itu adalah sesuatu yang baik untuk kehidupan, dapat membuat kita tertawa, tersenyum, terkekeh dan melupakan (sejenak) masalah yang menghimpit kita.

Kata-kata orang bijak: Jika kita sudah bisa mentertawai kehidupan ini maka itulah humor yang terbaik, siapa yah pemilik kata kata bijak ini? Jangan jangan saya sendiri :)

Di dunia TI ternyata banyak sekali pelawak yang ternyata tidak kalah lucunya dengan Komeng, Jojon, Mali, Bolot ataupun dengan Aming dkk di extravaganza. Cuman bedanya adalah mereka ini tidak sadar sudah melawak dan membuat orang tertawa, tersenyum, meringis ataupun marah marah ( kata siapa nonton lawakan harus tertawa?) karena mereka tidak bermaksud melawak. Tapi kalo diperhatikan mereka itu lebih lucu dari tontonan tv-tv kita yang cenderung mulai kehabisan akal untuk melucu.

Saya sendiri kadang heran, apakah mereka sudah begitu kehilangan sensitivas di hati nurani sehingga melakukan lawakan yang kadang musti di kritis dengan sangat sarkastis supaya sadar bahwa lawakan mereka sudah masuk golongan lawakan yang tidak lucu?

Lawakan pertama dimulai dengan di buatnya sebuah Konperensi Pelawak Dunia, di konperensi ini para pelawak dan humoris seluruh negara berkumpul untuk bertemu dengan tujuan membuat seisi bumi tertawa dan menghapuskan laughter divide yang menurut mereka sangat penting.

Padahal susah juga yah, macam negara kita buat apa kita musti kumpul kumpul dulu dengan pelawak seluruh negara sementara rakyat kita sebenarnya adalah penghasil pelawak no 1, saking banyaknya pelawak, di milis milis teknologi infomasi pun berkumpul pelawak-pelawak, di departemen negara yang mengurusi TI juga penuh dengan pelawak. eh... yang ini lawakan kedua

lawakan ketiga adalah: dari para pelawak ini ternyata ada yang ngamuk-ngamuk karena tak terpilih untuk ikut rombongan pelawak negara entah karena apa. sehingga lawakers ini akhirnya terus terus melucu melalui berbagai milis supaya lawakan mereka laku dan akhirnya bisa ikutan rombongan lucu-lucuan negara.

Ironis, karena seorang pelawak kondang yang banyak sekali membuat tertawa rakyat Indonesia justru susah mendapatkan visa karena tidak mewakili negara dan satu orang lagi pelawak yang kebetulan rekan saya juga terus menerus di tawari untuk ikut ke Konperensi Pelawak Dunia justru gak minat sama sekali untuk ikutan.

Tapi salah satu Lawakan yang paling top minggu ini ( minggu ke tiga Oktober 2005 ) adalah tentang Surat Lawakan Sakti yang katanya di janjikan salah seorang pelawak pemimpin grup lawak terbesar di dunia TI, dengan surat sakti itu katanya akan menjamin kita bisa tertawa bebas menggunakan perangkat lunak lucu dan aneh dan penuh dengan ijin dan lisensi yang membatasi tertawa. Aneh juga yah kita, kok mau aja tertawa yang terbatas, humor milik kita hanya bisa kita tertawai sendiri, orang sebelah gak boleh ikut tertawa walaupun sangat lucu humor tersebut.

Sampai jumpa di KPTI berikutnya...

Minggu, Agustus 21, 2005

Saya kena Virus!

Setiap kali membaca berita mengenai virus komputer selalu terlintas di pemikiran saya mengapa gangguan virus ini seperti tidak pernah bisa di atasi? Penamaan virus untuk program komputer yang menganggu ini sepertinya cocok betul dengan sifat yang dikandungnya. Bagaimana dengan antivirus? Saya kira sebagian besar pengguna komputer tahu jika anti virus bereaksi setelah virus muncul.

Semakin hari, serangan virus semakin beragam bentuknya dan semakin ganas dan semakin tidak terkendali. Internet menyebabkan penyebaran virus menjadi global dan dalam hitungan menit bisa menyebar keseluruh dunia. Gangguan virus saat ini bisa menyebabkan sebuah organisasi berhenti bekerja menggunakan komputer dalam hitungan hari. Nilai kerugian jangan ditanya lagi, sangat besar.

Kesulitan utama dari penanggulangan serangan virus adalah karena sistem yang anda gunakan memang menyediakan lobang keamanan untuk ditembus oleh virus. Anti virus cuma bisa menjaga dari serangan virus yang sudah diketahui bagaimana dengan virus model baru? Sayang sekali belum ada metoda yang efektif, sehingga selalu harus ada korban dulu baru dibuatkan anti virusnya. Sebagian pengguna komputer bahkan sudah pasrah dan menganggap virus sebagai suatu wajar dalam lingkungan komputer.
Virus, disebabkan sebuah kelemahan dari sistem operasi yang sebenarnya cukup mengherankan kenapa sampai sekarang kelemahan itu masih "dipelihara", apakah disebabkan bisnis software anti virus yang nilainya sudah mencapai miliran dollar? Bisa jadi, tapi hal itu tidak usah kita pikirkan jika kita termasuk orang-orang yang bisa dan mau bebas dari virus komputer.

Apakah anti virus adalah satu-satunya cara menghindari serangan virus ini? Tidak, ada beberapa hal yang musti dilakukan dalam menghindari virus. Namun, sayang sekali kenyataan menunjukkan bahwa hal ini lebih banyak disadari sebagian pengguna komputer yang tingkatannya sudah ahli sehingga sedikit sekali pengaruhnya dan itupun belum menjamin 100%.

Percayakah anda jika saya mengatakan bahwa sistem komputer kita bisa bebas 100% dari virus? Bahkan tanpa perlu melakukan perlakuan khusus, software anti virus ataupun ketakutan membuka dokumen dari internet. Silahkan tidak percaya, tapi sejak saya menggunakan Linux saya tidak pernah kuatir dengan virus komputer dan derivatifnya. Selama bertahun-tahun saya menatap kasihan kepada orang-orang yang datang kemudian berkata "Komputer saya kena virus apa yang harus saya lakukan?" padahal yang dia lakukan di komputer hanyalah mengetik dan membuat laporan.

Cara yang paling manjur untuk tidak kena virus komputer adalah menggunakan Operating System Linux, perkembangan yang sangat cepat membawa Linux ke era baru dimana penetrasinya sudah bukan lagi di area Server dan Jaringan tapi sudah merambah ke meja-meja kerja korporasi, rumah dan pengguna umum komputer. Operating System bebas pakai sudah mencapai titik dimana pemakaian dan perawatannya mudah dan gampang. Anggapan bahwa Linux susah digunakan sebenarnya hanya isu kuno yang dilancarkan oleh produsen operating system yang takut pasarnya digeser oleh Linux. Isu itu tidak pernah terbukti malah yang terjadi semakin banyak pribadi, perusahaan bahkan negara yang mengadopsi linux kedalam sistem komputer mereka.

Kalimat "mudah digunakan" itu sendiri sangat relatif mengingat bagaimana kesulitan kita bila terkena serangan virus (dan besar kemungkinan anda pasti kena) maka slogan "userfriendly os" bisa berubah menjadi "user nightmare", belum lagi biaya yang harus dikeluarkan jika menggunakan linux dibanding dengan OS lain. "Kemudahan itu muncul dari kebiasaan", jika kita terbiasa menggunakan linux maka dijamin yang terasa mudah adalah linux. Sama halnya dengan mereka yang terbiasa menyetir sebelah kiri kemudian harus mengendarai mobil bersetir kanan maka wajar jika terasa kagok di awalnya, bahkan pindah dari mobil Jepang ke mobil Eropa saja kadang bikin kejadian lucu, mau belok yang dinyalakan wiper.

Kamis, Agustus 18, 2005

Telur atau Ayam?

Didalam sebuah diskusi milis IT seorang rekan menuliskan:

Dunia pendidikan cakupannya terlalu luas untuk di jabarkan 8-) . IMHO di dunia pendidikan tidak berkonsentrasi pada Migrasi atau semacamnya.. tapi justru lebih menekankan akan aspek pendidikannya.. dan pengetahuan IPR memang perlu di lakukan akan tetapi butuh waktu .. dan pengorbanan ..karena terlanjur menikmati 8-((

Sorry Friend, but I'm not agree with you ;-) saya berpendapat bahwa dunia pendidikan lah awal dari segalanya. Sehingga apa yang mereka pelajari di sekolah dan Kampus akan mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak ketika terjun ke masyarakat nanti.

Kata-kata migrasi sepertinya memang tidak ada hubungannya dengan pendidikan padahal sebenarnya sangat berhubungan. Saat ini siswa-siswa kita di ajarkan cara menggunakan perangkat lunak dan tidak diajarkan bagaimana sebuah perangkat lunak dibuat dan bagaimana cara menghargai pembuat perangkat lunak tersebut.

Sistem pendidikan berbasis software bajakan menghasilkan siswa-siswa yang tidak menghargai HAKI. Lebih sebagai pengguna (=konsumtif) dan tidak dirangsang untuk menjadi pribadi yang produktif (=produsen). Sungguh suatu kondisi yang dilematis sebab saat ini sangat sulit mencari guru yang mampu mengajarkan IT ini secara benar dan bukan sekedar mengajarkan memakai sebuah produk.

Migrasi ke sistem yang menghargai HAKI, migrasi ke sistem yang membuat siswa-siswa kita menjadi jiwa yang produktif. Migrasi yang membuat siswa-siswa kita berpikiran bebas dan tidak terkungkung dalam satu produk.

Jadi mana yang duluan? Telur atau Ayam?

Rabu, Juli 20, 2005

GNU - General Public License

GPL adalah bentuk lisensi yang menarik sebab bentuknya sangat bertentangan dengan lisensi-lisensi lain yang biasanya bersifat mengikat dan membatasi penggunaan dari sesuatu yang di lisensikan. Saya sendiri sangat pro dengan lisensi GPL karena sifatnya yang memberikan kebebasan. Beberapa hal yang saya catat dari lisensi ini adalah:

"When we speak of free software, we are referring to freedom, not price. Our General Public Licenses are designed to make sure that you have the freedom to distribute copies of free software (and charge for this service if you wish), that you receive source code or can get it if you want it, that you can change the software or use pieces of it in new free programs; and that you know you can do these things."

Tulisan di atas terdapat pada Preamble GPL, perhatikan kalimat " We are referring to freedom not price" kemudian kalimat "(and charge for the services if you wish)". Kalimat free software sering di konotasikan dengan "gratis" padahal arti sesungguhnya adalah "bebas" dalam kebebasan itu kita diperbolehkan untuk menarik bayaran atas pelayanan yang kita berikan sehubungan dengan software tersebut. Bahkan ada tuduhan keji dari pihak software propierty yang mengatakan bahwa lisensi GPL itu berpaham sosialis/komunis padahal sudah jelas bahwa lisensi GPL membolehkan kita melakukan komersialisasi terhadap software tersebut.

sekarang mari kita lihat lagi catatan berikut yang ada pada bagian Terms & Condition for Copying, Distribution and Modification:

1. You may copy and distribute verbatim copies of the Program's source code as you receive it, in any medium, provided that you conspicuously and appropriately publish on each copy an appropriate copyright notice and disclaimer of warranty; keep intact all the notices that refer to this License and to the absence of any warranty; and give any other recipients of the Program a copy of this License along with the Program.

You may charge a fee for the physical act of transferring a copy, and you may at your option offer warranty protection in exchange for a fee.

Bagian 1 dengan jelas memberikan hak kepada kita untuk menggandakan dan mengedarkan hasil penggandaan kode program dalam media apa saja. Kita juga diwajibkan untuk selalu menyertakan copy dokumen lisensi didalam media yang terdapat copy program tersebut. Inilah mengapa setiap kali mendapatkan sebuah program berlisensi GNU di dalamnya selalu ada file text berisi lisensi GNU ( file text tersebut biasanya diberi nama: COPYING)

Dan sekali lagi ada kalimat yang membolehkan kita meminta bayaran! baik untuk media fisik maupun pelayanan yang berbentuk jaminan perlindungan terhadap penggunaan software tersebut.

Mengenai jaminan, mari kita lihat pernyataan yang sangat jujur :) dari lisensi ini:

11. BECAUSE THE PROGRAM IS LICENSED FREE OF CHARGE, THERE IS NO WARRANTY FOR THE PROGRAM, TO THE EXTENT PERMITTED BY APPLICABLE LAW. EXCEPT WHEN OTHERWISE STATED IN WRITING THE COPYRIGHT HOLDERS AND/OR OTHER PARTIES PROVIDE THE PROGRAM "AS IS" WITHOUT WARRANTY OF ANY KIND, EITHER EXPRESSED OR IMPLIED, INCLUDING, BUT NOT LIMITED TO, THE IMPLIED WARRANTIES OF MERCHANTABILITY AND FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE. THE ENTIRE RISK AS TO THE QUALITY AND PERFORMANCE OF THE PROGRAM IS WITH YOU. SHOULD THE PROGRAM PROVE DEFECTIVE, YOU ASSUME THE COST OF ALL NECESSARY SERVICING, REPAIR OR CORRECTION.

12. IN NO EVENT UNLESS REQUIRED BY APPLICABLE LAW OR AGREED TO IN WRITING WILL ANY COPYRIGHT HOLDER, OR ANY OTHER PARTY WHO MAY MODIFY AND/OR REDISTRIBUTE THE PROGRAM AS PERMITTED ABOVE, BE LIABLE TO YOU FOR DAMAGES, INCLUDING ANY GENERAL, SPECIAL, INCIDENTAL OR CONSEQUENTIAL DAMAGES ARISING OUT OF THE USE OR INABILITY TO USE THE PROGRAM (INCLUDING BUT NOT LIMITED TO LOSS OF DATA OR DATA BEING RENDERED INACCURATE OR LOSSES SUSTAINED BY YOU OR THIRD PARTIES OR A FAILURE OF THE PROGRAM TO OPERATE WITH ANY OTHER PROGRAMS), EVEN IF SUCH HOLDER OR OTHER PARTY HAS BEEN ADVISED OF THE POSSIBILITY OF SUCH DAMAGES.

Kalimat di atas sering sekali dijadikan alasan produsen software propierty untuk menyerang lisensi GNU dengan memberikan pernyataan bahwa "tidak ada jaminan perlindungan terhadap pengguna software berlisensi GNU". Ini sebenarnya adalah tuduhan yang tidak berdasar. Apakah anda pengguna legal software propierty? Pernahkah anda mengalami serangan virus? Jika memang ada jaminan perlindungan dari vendor, cobalah anda menuntut vendor tersebut untuk memberikan jaminan perlindungan terhadap kehilangan data anda akibat kecerobohan vendor tersebut membuat sistem yang tidak aman dari gangguan virus. Sekali lagi, justru lisensi GNU memberikan kita kebebasan untuk mencari dukungan teknis sebab sifatnya yang bebas membuat banyak pihak yang mampu menguasai teknologi dan memberikan anda dukungan teknis dan jaminan terhadap perlindungan data anda.

Jika orang amerika selalu bangga menyebut negaranya sebagai "It's a free country", maka saya juga selalu bangga menggunakan "free software" yang membuat saya terbebas dari batasan-batasan dan aturan yang tidak perlu dan tidak melanggar aturan yang prinsip. GNU/GPL bukanlah tipe gerakan seperti "flower generation" yang melawan perang dengan berbuat mesum atas nama perdamaian. GNU/GPL adalah gerakan untuk membebaskan ilmu dan teknologi kesemua orang dibumi ini dan siapakah kita ini yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi selain dari izin Allah? Siapa kah kita ini yang merasa memiliki hak atas ilmu pengetahuan dan teknologi padahal kita tahu bahwa semua ilmu dan teknologi itu adalah untuk kesejahteraan umat manusia.

Senin, Juli 18, 2005

Gerakan Hemat Nasional melalui Open Source

Melihat judul di atas tentu anda sekalian bertanya-tanya apa hubungannya gerakan hemat nasional dengan open source? Lewat mana kita berhemat dengan menggunakan open source? Mari kita lihat konotasi hidup hemat itu dahulu, hidup hemat berarti kita mengatur hidup kita sehingga kita tidak melakukan pemborosan yang tidak perlu terhadap sumber daya yang kita miliki. Inti dari semuanya adalah: menghemat pengeluaran sumber daya keuangan kita.

Nah, marilah sekarang kita melihat ke sudut pandang yang lebih luas lagi. Jika tadi kita berpikir ke penghematan uang yang kita miliki maka sekarang mari kita lihat dari sisi penghematan uang yang bisa di hemat oleh negara ini baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat dengan menggunakan Perangkat Lunak Open Source.

Indonesia, peringkat no 5 negara pembajak software.
( http://ecommercetimes.com/story/43181.html )
87% software yang beredar di Indonesia adalah software bajakan. Kita berada di peringkat no 5, di atas Indonesia ada Vietnam (92%), Ukraine (91 %), China (90 %), Zimbabwe (90 %). Alasan terbesar orang membajak software karena : harga software tidak terjangkau (baca: mahal).

Melihat peringkat ini bukan berarti negara kita tidak ada usaha untuk memperbaikinya, Sejak tahun 2002 telah berlaku UU HAKI. Namun konsekuensi pelaksanaan UU ini lah yang harus kita perhitungkan dan dari sisi konsekuensi UU HAKI inilah penulis mengajukan Gerakan Hemat Nasional melalui Open Source.

Kebanyakan kita tahu bahwa harga software propierty itu mahal namun berapa banyakkah dari kita yang sadar seberapa mahal sebenarnya harga software tersebut. Marilah kita mencoba melakukan perhitungan sederhana yang akan memberikan gambaran seberapa mahal sebenarnya software propierty tersebut.

Jumlah Penjualan PC di Indonesia.
Jumlah PC yang terjual di Indonesia pada tahun 2004 yang mencapai angka 1.000.000, 60% diantaranya adalah pc rakitan.
harga software propierty yang sangat umum digunakan:
sumber: http://www.bhinneka.com/
WinXP Home Edition : US$ 79
Microsoft Office 2003 : US$ 312
------------------------------------------------
Total : US$ 391

Jika total harga tersebut di atas dikalikan dengan jumlah dari pc yang terjual maka jumlah uang yang kita berikan kepada pembuat software tersebut adalah :
US$ 391 x 1.000. 000 pc = US$ 391.000.000 x Rp 10.000,- = Rp 3.910.000.000.000
Suatu jumlah yang fantastis! Itu baru untuk tahun 2004, padahal saat tulisan ini dibuat sudah Juli 2005. Itu pun baru menghitung untuk dua buah lisensi penggunaan software, padahal kita semua tahu didalam sebuah pc ada lebih dari dua macam software yang kita butuhkan. Mau contoh? Antivirus, Desain Grafis termasuk yang paling umum berada dikomputer kita.

Makin kelihatankan borosnya kita? Dan percaya atau tidak, uang tersebut sebagian mulai mengalir sejak anda membaca tulisan ini kecuali para pengguna pc di negara ini mulai bermigrasi ke Open Source.

Penulis mengakui jika masih ada kesulitan dalam menggunakan software Open Source, tapi sebagai negara yang miskin (akui sajalah ndak usah sok kaya!) maka kesulitan tersebut wajar adanya mengingat biaya yang bisa kita hemat dan biaya tersebut bukankah lebih wajar di arahkan ke bidang pendidikan dan pelatihan ataupun penelitian dibidang IT. Efek lain adalah: kita bisa membangun daya saing bangsa kita di bidang teknologi informasi tanpa bergantung kepada satu pihak (ingat: Open Source tidak dimiliki oleh satu negara manapun), hal yang boleh dibilang tidak mungkin jika kita menggunakan software propierty yang bersifat tertutup dan lisensi-nya sangat mengikat penggunanya.

Sekarang terlihat jelas betapa borosnya kita jika menggunakan software propierty. Membajak adalah salah, tapi lebih salah lagi memboroskan devisa kita ke suatu hal yang kita tahu ada pilihan lain yang lebih hemat, aman dan legal. Lagi pula contoh di atas belum mengikutkan biaya yang kita tanggung jika terkena virus, spyware, adware dan berbagai gangguan lain yang sering terjadi di lingkungan propierty/Windows. Banyak yang beralasan bahwa mempelajari Open Source membutuhkan waktu padahal waktu yang kita gunakan itu bisa kita anggap investasi dibandingkan waktu yang kita gunakan untuk mengumpulkan uang untuk membeli software propierty.

Sebenarnya masih banyak sekali efek positip dari penggunaan software open source terhadap kondisi negara kita saat ini tapi yang paling utama adalah hilangnya ketergantungan teknologi. Ketergantungan teknologi adalah suatu hal yang membahayakan. Kita bisa lihat pemicu gerakan hemat nasional adalah ketergantungan kita terhadap bahan bakar minyak. Seandainya kita punya alternatif tentu lain ceritanya. Jadi beruntunglah mereka yang bekerja di bidang TI karena kita telah memiliki solusi terhadap ketergantungan teknologi.

Negara-negara di dunia yang menggunakan Open Source di Pemerintahan
Daftar negara-negara yang menggunakan Open Source sebagai perangkat lunak utama di Pemerintahan semakin hari semakin banyak. Beberapa yang sempat penulis catat adalah: Brazil, Paraguay, Jerman, Prancis, Singapura, Negara bagian Massacushets di Amerika Serikat juga sedang dalam proses migrasi menggunakan Open Source di kegiatan sehari-hari pemerintahan.

Salah satu yang migrasi besar-besaran adalah yang dilakukan oleh Brazil. Mereka mentargetkan 80% dari komputer Pemerintah sudah menggunakan Open Source di tahun 2006. Alasan terbesar mereka adalah penghematan biaya lisensi yang harus mereka bayarkan jika menggunakan Software Propierty.

Tetapi alasan penghematan sebenarnya bukan satu-satunya alasan yang menguatkan alasan mengapa kita sebaiknya berpindah ke Open Source, kesempatan untuk menguasai teknologi canggih tanpa harus memikirkan biaya lisensi, Terbukanya kesempatan yang luas untuk generasi muda kita ikut berpartisipasi ke proyek-proyek Open Source, Kustomisasi Teknologi sesuai dengan kebutuhan kita (sekali lagi tanpa harus memikirkan biaya lisensi) dan paling utama adalah “Budaya Open Source” yang telah terbukti memunculkan budaya menulis, meneliti, dan mendokumentasi. Open Source juga telah terbukti memunculkan para entrepreneur teknologi di Indonesia, perkembangan dunia Internet Indonesia tak lepas dari anak-anak muda kreatif yang menggunakan Open Source sebagai sarana mereka berkarya. Bahkan sebagian besar dari mereka merupakan aktivis teknologi yang rajin membagi ilmu mereka kepada masyarakat Teknologi Informasi Indonesia (dan dunia) melalui tulisan-tulisan mereka di mailing list, buku dan pertemuan-pertemuan ilmiah.

Open Source Bukan aplikasi Semata
Migrasi ke Open Source bukan semata perpindahan dari aplikasi tertutup ke aplikasi terbuka. Negara bagian Massacushets sendiri mengambil sisi melepaskan ketergantungan terhadap format dokumen yang tertutup ke format dokumen terbuka. Saat ini kita tidak sadar, bahwa menggunakan format dokumen tertutup memiliki kelemahan dalam hal ketergantungan terhadap produsen format tersebut. Menggunakan format dokumen terbuka menghilangkan ketergantungan tersebut dan Aplikasi-aplikasi open source menggunakan format dokumen terbuka sebagai standar dokumen mereka. Bukankah merupakan suatu kesalahan fatal jika ternyata dokumen penting yang kita buat saat ini ternyata beberapa tahun kedepan tidak bisa dibuka lagi karena format tersebut sudah tidak didukung oleh produsen software atau lebih parah lagi, kita memerlukan lisensi khusus (ketergantungan lagi!) hanya untuk membuka file file kita yang lama.

Kondisi ini sudah terjadi terhadap format format dokumen lama ( kebanyakan pengguna sudah tidak bisa membuka file file yang mereka buat menggunakan aplikasi aplikasi lama yang sudah tidak tersedia). Penggunaan Format Dokument Terbuka menghindari kita dari kondisi ini.

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis mengusulkan ke Pihak Pemerintah RI mengambil kebijaksanaan untuk segera menetapkan penggunaan Open Source sebagai Perangkat Lunak Utama di Pemerintahan dan Pendidikan, jika kita menetapkan tahun 2005 ini untuk mulai migrasi ke Open Source, maka penulis perkirakan di tahun 2007-2008 kita akan lepas dari ketergantungan teknologi dan tudingan (yang seenaknya) dari lembaga-lembaga internasional bahwa kita adalah 5 besar pembajak software dan kita mampu memperkecil apa yang sering disebut sebagai digital divide tanpa kita harus mengeluarkan biaya yang mahal, tidak perlu dan tidak masuk akal. Suatu langkah yang elegan, terhormat tanpa mengeluarkan biaya yang tidak perlu.

Jumat, Juni 24, 2005

Aplikasi apa yg bisa saya gunakan di Linux?

Judul di atas adalah pertanyaan yang paling sering saya dengar setiap kali mengajak orang untuk menggunakan linux.

Pertanyaan ini gampang-gampang susah, gampangnya karena setelah bertahun-tahun menggunakan linux saya sudah terbiasa dengan aplikasi - aplikasi yang ada di linux beserta kekurangan dan kelebihannya. Susahnya, kalo mereka berharap supaya penggunaan aplikasi di linux sama persis dengan yang mereka gunakan saat ini ..hehehe...

List dibawah ini adalah aplikasi yg saya gunakan sehari-hari di Linux, saya tidak membahas aplikasi server, karena batasannya adalah aplikasi desktop.

Office Application:
- OpenOffice.Org
Open Office adalah versi GPL dari Star Office, berjalan di Linux dan WIndows. Perbedaannya dengan StarOffice hanyalah pada faktor support dari Sun MicroSystem dan tambahan seperti Clip Art. dari sisi Useability tidak ada bedanya. Pengguna MS Office semestinya tidak bermasalah menggunakan OpenOffice karena tampilan dan menunya hampir sama. Salah satu fasilitas yang saya suka di OpenOffice adalah kemampuan untuk mengekspor ke format PDF. OpenOffice juga mampu membaca dan menulis ke format MS-Office (doc, xls, ppt), sehingga (hampir) tdk ada masalah dengan pengguna MS-Office.

Mail Application:
- Thunderbird
Ini adalah email client dari mozilla foundation, tadinya saya adalah pengguna setia Netscape Mail, tapi sejak adanya thunderbird saya berpindah, alasannya simple: lebih ringan dan fasilitas kurang lebih sama. Selain thunderbird, email client lain:
- Kmail
ini adalah email client bawaan KDE, ringan dan cepat. banyak fasilitas yang bagus termasuk sistem filter milis yang menarik.
- Evolution
saya lihat email client ini mirip dengan outlook (outlook! NOT outlook express)

Browser
- Firefox
Take back the Web! yups, ini slogannya firefox dan memang sejak kemunculannya banyak yang beralih ke browser ini. tampilan clean tapi dengan mudah di modifikasi dengan berbagai theme yang tersedia di situs mozilla.org. Browser ini berhasil menggeser Opera dari posisi pertama di desktop ku walau dengan alasan tertentu saya tetap menggunakan Opera.
- Opera
Fastest Browser on earth! slogan ini memang benar, Opera memang lebih cepat dari browser lainnya. Fasilitas melimpah. Sayangnya versi terakhir terasa lebih berat daripada sebelumnya. Tidak ada masalah di PC yang cepat tentunya. Browser ini juga include email client.

Internet Messaging
- Gaim
The Universal Messaging. Nah buat yang suka messaging ini dia pengganti YM minus webcam dan voice. Bukan masalah karena koneksi internet di Indonesia yang (umumnya) terbatas kebanyakan tidak perlu akses webcam dan voice. Buat yang perlu webcam dan voice bisa gunakan:
- Gyach Enhanced
Nah kalo yang ini dedicated ke Yahoo Messaging dan ada fasilitas webcam dan voice chat.
- Kopete
Yang baru katanya udah mendukung Yahoo WebCam

Chatting
- XChat
Buat yang suka chatting lewat IRC nah ini dia irc client yang asik :)

Graphics Application
- GIMP
GNU Image Manipulation Program, sudah cukup terkenal dikalangan image manipulator :) buat yang biasa menggunakan photo shop atau photo paint mungkin heran kenapa program seperti/sebagus ini bisa bebas digunakan.

Picture Viewer
- GQView
Image viewer, buat melihat file gambar digital kita
- KuickShow
Image viewer, kalo yang ini KDE full feature free image viewer

Kalo diterusin bisa banyak banget nih haahahaha... udahlah, daripada cuman baca dan denger, install aja Linux di komputer mu.

Kamis, Juni 23, 2005

Masalah driver di Linux

Kebanyakan user saat ini terbiasa dengan istilah "driver" pada windows, sehingga pada saat mereka mencoba meng-install Linux di pc mereka maka bayangan yang paling mengerikan adalah adakah driver untuk peralatan di pc saya?

Memang isu kompatibilitas adalah salah satu isu yang menonjol di kalangan pengguna Linux, meskipun ini sebenarnya tidak fair, karena jika kita lihat secara jernih masalahnya ada pada vendor yang tidak membuka spesifikasi peralatan yang mereka buat sehingga komunitas linux tidak bisa membuatkan driver untuk mendukung peralatan mereka.

Bicara soal peralatan yang jalan, (hampir) semua peralatan bisa jalan di Linux, beberapa malah jalan lebih bagus ;)

Tapi, kita tinggalkan saja yang sudah jalan, kita bahas saja yang belum/tidak jalan. List-nya saya buat berdasarkan apa yang saya hadapi, jika anda kebetulan membaca tulisan ini dan mendapatkan problem pada peralatan anda, saya harap anda bisa menginformasikan kepada saya. List ini berdasarkan peralatan yang di jual umum dan banyak dipasaran.

1. Printer : Canon pixma IP1000 ( keluarga pixma 2000 - 3000 bisa berjalan dengan driver bjc 7100)
2. Internal Modem ( sebagian bisa jalan, sebagian lagi belum, lihat http://linmodem.org )
4. Scanner: Canon D646U-ex, Canon 3000 ( lihat keterangan di http://sane-project.org )
....
untuk perangkat wireless LAN, bisa coba menggunakan ndiswrapper + windows driver, beberapa sudah saya coba dan hasilnya memuaskan.

Selasa, Juni 21, 2005

IPN2220

Kembali ke Sphinx, setelah googling berhari-hari akhirnya nemuin juga jawabnya bagaimana supaya IPN2220 Wireless LAN bisa jalan di Linux. Kebanyakan memang menjalankannya di atas debian, fedora dan Suse. Tidak ada yang menjelaskan tentang Mandrake.

Sebenarnya gak masalah, toh kalo bisa jalan di satu distro, besar kemungkinan jalan juga di distro lain.

Pertama, aku nemuin 1 situs yang memberikan link kemana harus mendownload driver Wireless ( http://rpm.pbone.net/index.php3/stat/4/idpl/1744852/com/driver-ipn2220-2.10.03.2004-1ark.i586.rpm.html ) untuk IPN2220, kemudian download ndiswrapper dari ndiswrapper.sourceforge.net ( Download versi 1.2 ).

Untuk persiapan compile, jangan lupa kernel sources juga di install, untuk sphinx no problem tinggal klik "install software" trus pilih kernel sources 2.6 beress.!!

setelah compile ( make, make install ), aku coba :
#ndiswrapper - i neti2220.inf
#ndiswrapper -l
Installed ndis drivers:
neti2220 driver present, hardware present
#modprobe ndiswrapper
# iwconfig wlan0
wlan0 IEEE 802.11g ESSID:off/any Nickname:"sphinx"
Mode:Managed Frequency:2.437GHz Access Point: 00:00:00:00:00:00
Bit Rate=1Mb/s
RTS thr=2347 B Fragment thr=2346 B
Encryption key:AE0B-523D-FCCA-89E2-XXXX-XXXX-XX Security mode:restricted
Power Management:off
Link Quality:100/100 Signal level:56/154 Noise level:0/154
Rx invalid nwid:0 Rx invalid crypt:0 Rx invalid frag:0
Tx excessive retries:0 Invalid misc:0 Missed beacon:0

Nah, hasil di atas menunjukkan jika wireless card udah jalan, berhubung lagi dirumah maka tidak ada access point, berarti besok di kantor baru keliatan hasilnya :)

Paling nggak 1 masalah sudah (hampir) beres. Hehehe tinggal nunggu kabarnya si Adi dengan chip broadcom-nya.