Humor itu adalah sesuatu yang baik untuk kehidupan, dapat membuat kita tertawa, tersenyum, terkekeh dan melupakan (sejenak) masalah yang menghimpit kita.
Kata-kata orang bijak: Jika kita sudah bisa mentertawai kehidupan ini maka itulah humor yang terbaik, siapa yah pemilik kata kata bijak ini? Jangan jangan saya sendiri :)
Di dunia TI ternyata banyak sekali pelawak yang ternyata tidak kalah lucunya dengan Komeng, Jojon, Mali, Bolot ataupun dengan Aming dkk di extravaganza. Cuman bedanya adalah mereka ini tidak sadar sudah melawak dan membuat orang tertawa, tersenyum, meringis ataupun marah marah ( kata siapa nonton lawakan harus tertawa?) karena mereka tidak bermaksud melawak. Tapi kalo diperhatikan mereka itu lebih lucu dari tontonan tv-tv kita yang cenderung mulai kehabisan akal untuk melucu.
Saya sendiri kadang heran, apakah mereka sudah begitu kehilangan sensitivas di hati nurani sehingga melakukan lawakan yang kadang musti di kritis dengan sangat sarkastis supaya sadar bahwa lawakan mereka sudah masuk golongan lawakan yang tidak lucu?
Lawakan pertama dimulai dengan di buatnya sebuah Konperensi Pelawak Dunia, di konperensi ini para pelawak dan humoris seluruh negara berkumpul untuk bertemu dengan tujuan membuat seisi bumi tertawa dan menghapuskan laughter divide yang menurut mereka sangat penting.
Padahal susah juga yah, macam negara kita buat apa kita musti kumpul kumpul dulu dengan pelawak seluruh negara sementara rakyat kita sebenarnya adalah penghasil pelawak no 1, saking banyaknya pelawak, di milis milis teknologi infomasi pun berkumpul pelawak-pelawak, di departemen negara yang mengurusi TI juga penuh dengan pelawak. eh... yang ini lawakan kedua
lawakan ketiga adalah: dari para pelawak ini ternyata ada yang ngamuk-ngamuk karena tak terpilih untuk ikut rombongan pelawak negara entah karena apa. sehingga lawakers ini akhirnya terus terus melucu melalui berbagai milis supaya lawakan mereka laku dan akhirnya bisa ikutan rombongan lucu-lucuan negara.
Ironis, karena seorang pelawak kondang yang banyak sekali membuat tertawa rakyat Indonesia justru susah mendapatkan visa karena tidak mewakili negara dan satu orang lagi pelawak yang kebetulan rekan saya juga terus menerus di tawari untuk ikut ke Konperensi Pelawak Dunia justru gak minat sama sekali untuk ikutan.
Tapi salah satu Lawakan yang paling top minggu ini ( minggu ke tiga Oktober 2005 ) adalah tentang Surat Lawakan Sakti yang katanya di janjikan salah seorang pelawak pemimpin grup lawak terbesar di dunia TI, dengan surat sakti itu katanya akan menjamin kita bisa tertawa bebas menggunakan perangkat lunak lucu dan aneh dan penuh dengan ijin dan lisensi yang membatasi tertawa. Aneh juga yah kita, kok mau aja tertawa yang terbatas, humor milik kita hanya bisa kita tertawai sendiri, orang sebelah gak boleh ikut tertawa walaupun sangat lucu humor tersebut.
Sampai jumpa di KPTI berikutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar