iklan test

Senin, Desember 18, 2006

CCTV di warnet

Melihat perkembangan kasus kematian Alda, saya tertarik dengan terlibatnya bukti rekaman CCTV. Disini sangat jelas bagaimana sebenarnya fungsi sebuah Sistem CCTV. Namun, kembali ke kasus CCTV di warnet, apakah sudah perlu seperti di hotel-hotel atau tempat publik lainnya?

Kesadaran untuk memasang CCTV ini harusnya muncul dari diri pemilik warnet dan kepentingannya terhadap warnet tersebut. Jika warnet tersebut tergolong besar dengan jumlah komputer di atas 50-an memang ada baiknya untuk memikirkan sebuah sistem cctv yang mampu merekam berbagai kejadian yang terjadi di warnet tersebut. Sehingga jika ada kejadian yang tidak di inginkan bisa di analisa dari hasil rekaman tersebut.

Hal yang paling berpengaruh adalah: Sistem CCTV dengan kemampuan yang baik itu tidak murah.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

seingat saya, keberatan terbesar dari pemilik warnet adalah biaya yang mahal untuk memasang CCTV.

Tetapi dengan adanya kasus Alda, mungkin pemilik warnet akan mencoba mempertimbangkan. Bukankah keberadaan CCTV di hotel terbukti membantu polisi?

Anonim mengatakan...

Sebetulnya system CCTV itu tidak murah, asalkan kita mau menggunakan yang analog, dimana media disimpan ke dalam VCR tape. Hanya saja, sampai kapan record ini kudu di keep? Untuk kasus Alda, record cycle 7 hari bisa aja berguna karena effeknya langsung terlihat, ada orang mati. Kalau mau merekam fraud credit card bill yg keluarnya bulan depan? Bisa gempor recording cyclenya untuk data retention paling gak 2 bulan. Cara yang saya alami di Vietnam lebih gampang. Setiap masuk warnet, kudu memperlihatkan ID, dimana ini di scan dan kita menghadap ke kamera foto digital kualitas webcam. Persis seperti imigrasi di negara negara lain selain Indonesia. Simple dan tidak sampai 5 menit. Data juga sedikit karena cuman snapshot foto.

M Fahmi Aulia mengatakan...

kalo cctv di dalam kamar hotel?
hihihih... ;-)