iklan test

Minggu, Agustus 21, 2005

Saya kena Virus!

Setiap kali membaca berita mengenai virus komputer selalu terlintas di pemikiran saya mengapa gangguan virus ini seperti tidak pernah bisa di atasi? Penamaan virus untuk program komputer yang menganggu ini sepertinya cocok betul dengan sifat yang dikandungnya. Bagaimana dengan antivirus? Saya kira sebagian besar pengguna komputer tahu jika anti virus bereaksi setelah virus muncul.

Semakin hari, serangan virus semakin beragam bentuknya dan semakin ganas dan semakin tidak terkendali. Internet menyebabkan penyebaran virus menjadi global dan dalam hitungan menit bisa menyebar keseluruh dunia. Gangguan virus saat ini bisa menyebabkan sebuah organisasi berhenti bekerja menggunakan komputer dalam hitungan hari. Nilai kerugian jangan ditanya lagi, sangat besar.

Kesulitan utama dari penanggulangan serangan virus adalah karena sistem yang anda gunakan memang menyediakan lobang keamanan untuk ditembus oleh virus. Anti virus cuma bisa menjaga dari serangan virus yang sudah diketahui bagaimana dengan virus model baru? Sayang sekali belum ada metoda yang efektif, sehingga selalu harus ada korban dulu baru dibuatkan anti virusnya. Sebagian pengguna komputer bahkan sudah pasrah dan menganggap virus sebagai suatu wajar dalam lingkungan komputer.
Virus, disebabkan sebuah kelemahan dari sistem operasi yang sebenarnya cukup mengherankan kenapa sampai sekarang kelemahan itu masih "dipelihara", apakah disebabkan bisnis software anti virus yang nilainya sudah mencapai miliran dollar? Bisa jadi, tapi hal itu tidak usah kita pikirkan jika kita termasuk orang-orang yang bisa dan mau bebas dari virus komputer.

Apakah anti virus adalah satu-satunya cara menghindari serangan virus ini? Tidak, ada beberapa hal yang musti dilakukan dalam menghindari virus. Namun, sayang sekali kenyataan menunjukkan bahwa hal ini lebih banyak disadari sebagian pengguna komputer yang tingkatannya sudah ahli sehingga sedikit sekali pengaruhnya dan itupun belum menjamin 100%.

Percayakah anda jika saya mengatakan bahwa sistem komputer kita bisa bebas 100% dari virus? Bahkan tanpa perlu melakukan perlakuan khusus, software anti virus ataupun ketakutan membuka dokumen dari internet. Silahkan tidak percaya, tapi sejak saya menggunakan Linux saya tidak pernah kuatir dengan virus komputer dan derivatifnya. Selama bertahun-tahun saya menatap kasihan kepada orang-orang yang datang kemudian berkata "Komputer saya kena virus apa yang harus saya lakukan?" padahal yang dia lakukan di komputer hanyalah mengetik dan membuat laporan.

Cara yang paling manjur untuk tidak kena virus komputer adalah menggunakan Operating System Linux, perkembangan yang sangat cepat membawa Linux ke era baru dimana penetrasinya sudah bukan lagi di area Server dan Jaringan tapi sudah merambah ke meja-meja kerja korporasi, rumah dan pengguna umum komputer. Operating System bebas pakai sudah mencapai titik dimana pemakaian dan perawatannya mudah dan gampang. Anggapan bahwa Linux susah digunakan sebenarnya hanya isu kuno yang dilancarkan oleh produsen operating system yang takut pasarnya digeser oleh Linux. Isu itu tidak pernah terbukti malah yang terjadi semakin banyak pribadi, perusahaan bahkan negara yang mengadopsi linux kedalam sistem komputer mereka.

Kalimat "mudah digunakan" itu sendiri sangat relatif mengingat bagaimana kesulitan kita bila terkena serangan virus (dan besar kemungkinan anda pasti kena) maka slogan "userfriendly os" bisa berubah menjadi "user nightmare", belum lagi biaya yang harus dikeluarkan jika menggunakan linux dibanding dengan OS lain. "Kemudahan itu muncul dari kebiasaan", jika kita terbiasa menggunakan linux maka dijamin yang terasa mudah adalah linux. Sama halnya dengan mereka yang terbiasa menyetir sebelah kiri kemudian harus mengendarai mobil bersetir kanan maka wajar jika terasa kagok di awalnya, bahkan pindah dari mobil Jepang ke mobil Eropa saja kadang bikin kejadian lucu, mau belok yang dinyalakan wiper.

Kamis, Agustus 18, 2005

Telur atau Ayam?

Didalam sebuah diskusi milis IT seorang rekan menuliskan:

Dunia pendidikan cakupannya terlalu luas untuk di jabarkan 8-) . IMHO di dunia pendidikan tidak berkonsentrasi pada Migrasi atau semacamnya.. tapi justru lebih menekankan akan aspek pendidikannya.. dan pengetahuan IPR memang perlu di lakukan akan tetapi butuh waktu .. dan pengorbanan ..karena terlanjur menikmati 8-((

Sorry Friend, but I'm not agree with you ;-) saya berpendapat bahwa dunia pendidikan lah awal dari segalanya. Sehingga apa yang mereka pelajari di sekolah dan Kampus akan mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak ketika terjun ke masyarakat nanti.

Kata-kata migrasi sepertinya memang tidak ada hubungannya dengan pendidikan padahal sebenarnya sangat berhubungan. Saat ini siswa-siswa kita di ajarkan cara menggunakan perangkat lunak dan tidak diajarkan bagaimana sebuah perangkat lunak dibuat dan bagaimana cara menghargai pembuat perangkat lunak tersebut.

Sistem pendidikan berbasis software bajakan menghasilkan siswa-siswa yang tidak menghargai HAKI. Lebih sebagai pengguna (=konsumtif) dan tidak dirangsang untuk menjadi pribadi yang produktif (=produsen). Sungguh suatu kondisi yang dilematis sebab saat ini sangat sulit mencari guru yang mampu mengajarkan IT ini secara benar dan bukan sekedar mengajarkan memakai sebuah produk.

Migrasi ke sistem yang menghargai HAKI, migrasi ke sistem yang membuat siswa-siswa kita menjadi jiwa yang produktif. Migrasi yang membuat siswa-siswa kita berpikiran bebas dan tidak terkungkung dalam satu produk.

Jadi mana yang duluan? Telur atau Ayam?