iklan test

Rabu, Desember 05, 2007

The OpenCD menjadi OpenDisc

Free Open Source Software (FOSS) biasanya identik dengan Linux. Sehingga kaum Windower (windows user) kadang tidak menyangka bahwa mereka pun bisa memanfaatkan FOSS dengan segala kelebihannya. Hal ini wajar saja, karena di awalnya, aplikasi-aplikasi FOSS hanya tersedia di platform Linux/Unix. Seiring dengan meningkatnya kualitas aplikasi-aplikasi FOSS maka banyak permintaan agar aplikasi tersebut juga bisa digunakan di platform Windows. Hal ini lah yang menyebabkan saat ini aplikasi-aplikasi yang populer di platform Linux tersedia juga di platform Windows.

Masalahnya adalah: Aplikasi tersebut tersebar di internet dan pengguna harus mendownload satu persatu aplikasi yang dibutuhkan. Open CD Project mencoba memudahkan dengan menyatukan aplikasi-aplikasi yang populer dan berkualitas (dan tentu saja: bebas!) ke dalam satu CD. Saya termasuk orang yang sering menyarankan penggunaan FOSS dan yakin bahwa interfensi aplikasi FOSS ke platform Windows adalah cara yang jitu untuk menurunkan ketergantungan terhadap aplikasi proprietary.

Saat ini Open CD Project sudah tidak diteruskan lagi pengembangannya. Situsnya masih aktif seperti yang bisa dilihat di screenshot di bawah. Namun teknologinya tetap ada yang meneruskan, ini khas dunia Open Source. Tutupnya sebuah project bukan berarti kiamat.

Open CD Web

Situs The OpenCD Project

Yang paling mendekati dari model Open CD Project ini adalah OpenDisc. Bahkan versinya pun mengikuti Open CD Project. Versi OpenCD terakhir adalah 7.04, sementara versi terbaru (dan pertama) dari OpenDisc adalah 7.10 . Bagi penggemar Ubuntu nomer versi ini tentu terasa familier :) . Kalau sempat perhatikan, di CD Ubuntu (sampai 7.04) selalu terselip aplikasi FOSS under Windows alias Open CD Project ;)

Apa hubungannya dengan Warnet? Warnet umumnya masih enggan menggunakan linux tapi cuma mampu membeli lisensi OS. Walaupun OS sudah Original, namun tidak berarti apa apa tanpa aplikasi. Karena tidak mampu membeli lisensi aplikasi yang mahalnya tak terkira tersebut maka Open CD Project (sekarang OpenDisc) adalah solusinya. cukup download ISO atau torrent-nya, burn ke CD dan nikmati aplikasi-aplikasi bermutu yang bebas pakai.

Situs OpenDisc

Situs OpenDisc

Yang menarik adalah: OpenDisc tersedia juga dalam versi Edukasi dengan nama OpenEducationDisc. Isinya? Tentu saja aplikasi-aplikasi untuk pendidikan. Jadi bagi mereka pengguna Windows yang ingin menikmati FOSS namun masih ragu berpindah ke Linux, nikmati dulu versi Windows-nya. Satu waktu jika anda bosan dengan Windows karena terlalu banyak gangguan virus, malware, spyware (baik resmi atau tidak) atau mau berhenti membajak os :p maka pindah ke Linux sudah bukan masalah besar karena anda sudah familier dengan aplikasi-aplikasi FOSS

Kamis, November 29, 2007

Busway, Portal dan Polisi Tidur

Semasa masih kecil yang paling saya ingat dari Jakarta adalah daerah Kemayoran, karena saat itu Bandar Udara Kemayoran masih berfungsi. Saya ingat karena begitu keluar dari areal Bandara langsung berhadapan dengan kali yang berisi segala macam. Ingatan berikutnya melayang ke Taman Mini dengan luasnya yang menakjubkan untuk seorang anak-anak :) Dimasa SMP lain lagi, yang berkesan di kepala adalah Ancol dan Dufan. Jaman SMA saya praktis tidak pernah ke Jakarta, hingga akhirnya kuliah di Gunadarma Depok.

Di masa Kuliah, yang teringat adalah tiap pagi harus berebut tempat di metromini, bis ppd hingga akhirnya sampai di kampus menggunakan miniarta. Tawuran siswa dan berbagai model bus kota lah yang teringat, bagaimana dengan Monas, Ancol, Taman Mini? Boro-boro ingat, saya lebih memilih ke Bali atau lombok untuk liburan.

Sekarang, saya balik lagi ke Jakarta. Setelah hampir 2 tahun, ternyata ciri Jakarta yang tertanam di kepala saya adalah Busway, Portal dan Polisi Tidur. Setiap hari kerja saya adalah pengguna busway dan merasa sangat tertolong. Tidak terbayang jika harus ke kantor menggunakan kendaraan pribadi ataupun moda transportasi lainnya.

Setiap pagi pula saya melewati berbagai polisi tidur dan portal. Sebuah jalan di daerah hang tuah terdapat sekitar 10 polisi tidur untuk jarak tidak lebih dari 200 meter. Suatu bentuk egoisme yang tidak terbayangkan. Portal juga menjadi halangan tersendiri, saya pernah kebingungan dan harus berputar-putar di dalam sebuah perumahan untuk mencari jalan keluar. Aneh bin ajaib karena selama 3 tahun tinggal di Bali dan sekian tahun di Makassar, baru kali ini saya melihat betapa masifnya penggunaan polisi tidur dan portal. Sudah begitu parahnya kah hidup di Jakarta?

Minggu, November 18, 2007

No Telpon Info Jalan Tol

Dua minggu terakhir saya sering bolak-balik Bandung-Jakarta dan tentu melalui jalan Tol. Biasanya dalam perjalanan saya menyaksikan kejadian kecelakaan yang telah terjadi yang ditandai dengan melambatnya trafik lalu lintas karena para pengguna mengurangi kecepatan untuk melihat kejadian tersebut.

Namun kemarin saat dalam perjalanan pulang ke Jakarta, saya melihat langsung sebuah kecelakaan di KM 86. Kira-kira 200m didepan saya sebuah VW Beetle Putih yang entah selip atau bersenggolan dengan kendaraan lain kehilangan kontrol, spin, dan kemudian terbalik. Kondisi jalan saat itu cukup ramai dan rata-rata kendaraan melaju pada kecepatan 100km/jam. Kondisi tersebut tidak memungkinkan saya berhenti tiba-tiba karena beresiko di tabrak dari belakang.

Yang terpikir selanjutnya adalah melaporkan kecelakaan tersebut. Saat itulah saya sadar betapa minimnya informasi nomer telepon yang bisa dihubungi untuk melapor. Papan informasi pertama yang saya dapatkan adalah di sekitar KM 77-76 (10 km dari kejadian). Melihat sepintas, ada 2 nomer, saya ingat satu: 022 91196666. Sayang, tidak ada yang mengangkat. Wah, kok nomer penting tersebut malah tidak ada yang melayani.

Dengan perasaan campur aduk saya penasaran di KM berapa lagi sebelum papan informasi tersebut tersedia. Akhirnya di antara km 65-67 ada sebuah papan lagi. kali ini saya mencoba nomer yang satu lagi: 022 2021 6666, kali ini ada yang mengangkat dan kecelakaan tersebut saya laporkan. Kesan yang saya terima, kejadian tersebut belum ada yang melaporkan. Mudah-mudahan penumpang VW tersebut selamat.

Saya harapkan nomer darurat jalan tol ini harus di pasang lebih banyak, kalo perlu ditiap kilometer terpasang papan info no. darurat ini. Saya merasa ngeri membayangkan jika saya yang menjadi korban kecelakaan, punya ponsel, tapi tidak tahu harus menghubungi siapa saat kecelakaan menimpa.

Jumat, November 16, 2007

Saya ingat asalnya dari mana :)

Foto di bawah ini di ambil dari sebuah baliho di sudut jl. Fatmawati, Jakarta Selatan. Saya tergelitik karena ingat asalnya foto itu dan korelasinya terhadap tema yang diusung.


hint: googling "iwo jima picture"

Kamis, November 01, 2007

Selasa, Oktober 30, 2007

Gmail Blooper :)

Yang bener "subjek" atau "Sujek" ? ;)

Senin, Oktober 29, 2007

Mybloglog yang Aneh

Sejak masuk sebagai salah satu layanan Yahoo! mybloglog menjadi aneh (dan menjengkelkan). Mereka yang menggunakan layanan email lain akan diminta login menggunakan Yahoo! ID, setelah login (dengan Yahoo! ID) maka kita diminta login dengan ID yang lama ( email address ) dan password, dan meng-klik "OK, Take me to Step 2". selesai? Nggak juga, yang tampil adalah layar sign in Yahoo! ID lagi :( dan proses awal pun berulang lagi. Dan yang terjadi ada looping proses yang sama berulang-ulang.

Apakah ada diantara pengguna mybloglog yang mengalami hal yang sama? Saya sih sudah frustasi dan memutuskan untuk tidak peduli lagi. Terserahlah, mo bagus ato nggak mybloglog ini.

dibawah ini urutan screen shot nya:


Setelah klik Sign In with Yahoo ID, proses berulang kembali :)

Jumat, Oktober 26, 2007

Undangan Halal Bi Halal AWARI

Rekan-rekan Warnet Yth,

Asosiasi Warung Internet Indonesia akan mengadakan Halal Bi Halal yang Insya Allah akan di lakukan pada:

  • Hari: Minggu
  • Tanggal: 28 Oktober 2007
  • Tempat: Sekretariat Awari, Jl. Hang Lekir Raya No. 2, Jakarta Selatan
  • Jam: 11.00 - 15:00

Diharapkan para Anggota dan Non-anggota yang berkesempatan dapat hadir
mengingat di Acara ini selain merupakan sarana Silatuhrahmi antar Warnet, dari AWARI akan membicarakan point penting mengenai pendirian Koperasi AWARI yang rencananya akan dideklarasikan di Acara Halal bi Halal tersebut.
Agenda Acara Halal bi Halal:

  • Ramah Tamah
  • Diskusi dan Tukar Pengalaman Mengelola Bisnis Warnet
  • Kiat-kiat Bisnis Warnet
  • Presentasi dan Deklarasi Koperasi Warnet

bagi yang berminat hadir di mohon untuk mengirimkan email dengan subject “[KONFIRMASI]” ke register_at_awari.or.id atau menghubungi nomer telepon sekretariat AWARI di 021-715 15 122

Salam AWARI,
Irwin Day
Ketua Umum
http://awari.or.id

Kamis, Oktober 25, 2007

Karebosi oh Karebosi

Ada sebuah humor sarkastis lama di kalangan orang-orang di Makassar:

Alkisah seorang bangsawan tua miskin yang sakit-sakitan dan merasa hidup dia tidak lama lagi. Singkat cerita ia memanggil dua orang anaknya si Baco dan si Kulle (keduanya nama khas Makassar). Kedua anak tersebut kemudian duduk terpekur di hadapan sang Orang tua.

OT: Baco..(nada pelan)
Baco: Iye Puang..
OT: Kulle..
Kulle: Iye Puang..
OT: Tenamo sallo kusa'ring wattuku anne... {waktuku rasanya tidak lama lagi}
Baco dan Kulle terdiam dan mulai terisak...
OT: ero' ngasengko ku sare naseha', anjariko to baji {aku ingin memberimu nasehat, jadilah orang yang baik} teako ngai a' ricu-ricui si agannu...{jgn suka ribut-ribut antar kamu}
Baco+Kulle: isakan keduanya makin keras
OT: punna tenama, teako baluki {jika aku tiada nanti jangan kamu jual}...(terbatuk-batuk)
Baco: teaki baluki apa Puang? {jangan jual apa?} Baco dan Kulle bingung, l? karena mereka saat ini tidak punya apa-apa.
OT: teako baluki StadionG Mattoanging siagang Karebosi {jangan kamu jual stadion mattoanging dan lapangan karebosi}
Baco dan Kulle makin berdebar-debar, tak tahan... Baco pun bertanya
Baco: Anggapa tena kulle kibaluki Puang? Jai doe' ta' punna kibaluki? {mengapa tidak bisa saya jual? Saya bisa banyak duit kalo dijual?}
OT: Tena Kulle!!!{tidak bisa!!!} (dengan suara keras) Apa' TEAI IKAU PATA!!!{karena kamu bukan pemiliknya!!!}

Humor tersebut akhir-akhir ini sering terdengar lagi di kalangan masyarakat Makassar. Penyebabnya adalah rencana Walikota Makassar untuk "Revitalisasi Lapangan Karebosi". Sebuah rencana dengan gambar megah, tapi siapapun tahu: Gambar yang megah itu bukanlah jaminan publik kota Makassar tidak akan kehilangan (lagi) satu buah landmark bersejarah. Pak Wali mungkin sudah lupa humor lama di atas. Apakah kurang banyak Mall di Makassar sehingga perlu membangun Mall di bawah lapangan Karebosi?

Pak Walikota dan Anggota DPRD yang terhormat, jika di masa depan proyek ini menyebabkan Lapangan Karebosi akhirnya dimiliki oleh pribadi atau perusahaan dan bukan lagi oleh masyarakat yang selama ini bebas menggunakan lapangan tersebut untuk jogging, main bola, bersepeda, ber senam pagi maupun hanya sekedar berjalan-jalan sore maka anda semua akan dikenang oleh generasi mendatang dengan catatan kelam.

Oh Karebosi.... kamu cukup diperbaiki, tidak perlu di jual...

Rabu, Oktober 24, 2007

Selasa, Oktober 23, 2007

Pesta Blooger :)

Pesta Blogger 2007

Saya sebenarnya kurang memperhatikan soal pesta blogger ini sampai teman-teman di milis AngingMammiri mencari perwakilan untuk hadir di acara tersebut.  Ya, kenapa tidak :) karena bagi mereka yang di Makassar butuh biaya yang tidak sedikit untuk hadir.  Toh saya identitas "Makassar" saya belum hilang walau sudah tinggal di Jakarta.

Ide yang menarik dan bagus, mungkin judulnya terasa kurang pas :D  saya lihat beberapa blogger melihat "kumpul blogger" sebagai judul yang lebih cocok.  Tapi apalah artinya judul hehehehe... yang penting semangat untuk berkumpul dan menghasilkan tulisan-tulisan yang menambah arti bagi ranah blogger.


BTW, hari ini saya iseng lihat-lihat pestablogger.com dan ternyata nama saya sudah terdaftar ;)



Bagi para pencetus dan pelaksana acara ini, selamat! Anda baru saja membuat sejarah mengumpulkan para blogger dengan jumlah yang menurut saya sangat besar, mencapai ratusan orang.

Sampai ketemu di Pesta Blogger!

Senin, Oktober 08, 2007

Jumat, Oktober 05, 2007

Senin, Agustus 27, 2007

[pengumuman] Press Conference Dell Awari

Anggota Awari Yth,

Dell dan Awari akan mengadakan Press Conference kepada media
sehubungan dengan Penandatangan LOI Paket Merdeka pada:

- Hari: Kamis
- Tanggal: 30 Agustus 2007
- Jam: 10:00 sampai selesai
- Tempat: Intercontinental Jakarta

Keterangan mengenai Paket Merdeka dan formulir pemesanan dapat di
lihat di website awari, http://www.awari.or.id

Peta Hotel Intercontinental
(courtesy of http://www.ichotelsgroup.com)

Rabu, Agustus 01, 2007

Siapa yang Lebih Banyak Omong?

Membaca komentar Menkominfo di detikinet terus terang mengejutkan. Menuduh penggiat Open Source sebagai lebih banyak Omong dari pada aksi dilapangan menunjukkan informasi-informasi yang diterima oleh Pak Menteri adalah informasi yang tidak akurat.

contohnya: di dunia Warnet, siapakah yang sudah menyuarakan dan mulai mensosialisasikan penggunaan Open Source jauh sebelum badai sweeping? Pemerintah?

Masih segar di ingatan saya sewaktu pertemuan Komunitas OSS dan Menristek di BPPT. Dengan jelas Menristek mengatakan bahwa aturan pemerintah menyebabkan pemerintah akan sulit memberikan dana bagi komunitas OSS dalam developing, kecuali melalui Universitas-Universitas Negeri. Di sini saya bisa mengerti karena alasannya adalah akuntabilitas. Jadi ketika Menkominfo mengatakan "komunitas tinggal bilang butuh berapa untuk mengembangkannya" terasa ironis. Bagaimana kalo mulai dari diri sendiri? Buka lelang terbuka untuk memigrasikan kominfo ke penggunaan OSS? Coba liat berapa yang akan ikutan.

Sekali lagi, mudah-mudahan pernyataan ini lebih karena tidak mendapatkan informasi yang akurat apa yang terjadi di lapangan.

Jumat, Juli 20, 2007

Warnet dalam Angka dan Statistik

Pada hari Kamis 12 Juli 2007 saya di minta mewakili Awari dalam acara Round Table Discussion di MGK Kemayoran. Setelah berkonsultasi dengan sesama Pengurus Awari, akhirnya saya memutuskan untuk membawakan presentasi mengenai angka dan statistik warnet Indonesia.

Melihat angka-angka di dalam presentasi ini mungkin terasa cukup bombastis, namun angka itu muncul tidak begitu saja, namun berdasarkan forecasting dari perkembangan dunia internet di Indonesia. Sebagian angka itu memang sulit didapatkan Pemerintah karena banyak pelaku bisnis internet di Indonesia yang tidak tercatat kegiatannya disebabkan sulitnya mereka masuk ke dalam tatanan industri.

Presentasi tersebut dapat di download di situs Awari dan tersedia dalam format .odp dan .pdf

Senin, Juli 02, 2007

Oleh-oleh dari Bali :)

Melihat sisi lain dari sebuah daerah wisata yang saat ini ( menurut saya yang pernah tinggal 2,5 tahun disana ) = sepi.  Enjoy...









 


Kamis, Mei 10, 2007

Ini Plagiat bukan?

Dari sebuah posting di milis Blogger Makassar:
dear rekan
saya baru menemukan bahwa tulisan saya di blog ttg Henry Dunant, http://noertika.wordpress.com/2007/05/08/henry-dunant-dan-sensitifitas-kita/ dimuat di kabar indonesia ( http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&dn=20070509054347)
dan diakui sebagai tulisan Sdr xxx
ini merupakan bentuk plagiat dan pelanggaran hak cipta?


Bagaimana menilainya? baca sendirilah kedua link di atas, perhatikan waktunya dan nilai sendiri.

Rabu, April 25, 2007

Perguruan Tinggi yang Sadis dan Brutal

Tulisan berikut saya sadur dari mailing list Blogger Makassar, sedih juga bacanya, bukan cuma IPDN yang harus di perbaiki :(

PERGURUAN TINGGI YANG SADIS DAN BRUTAL
Tadi pagi Selasa 24 April 2007, Prof Mappadjantji dosen FMIPPA Universitas Hasanuddin yang sedang dirawat di ICCU RSU Wahidin Makassar karena serangan jantung, menjalankan kewajiban sebagai anak yang harus melayat mertuanya Prof. Syamsi Lili yang jenasahnya disemayamkan di Jl Kartini. Prof MA izin keluar ICCU dilengkapi dengan botol infus dan diantar oleh seorang suster.

Dalam perjalanan kembali ke RSU Wahidin sepulang melayat, kendaraan mereka yang melintas di jalan Urip Sumoharjo dilarang lewat oleh mahasiswa Universitas Muslim Indonesia yang sedang demo. Walaupun Prof MA sudah memperlihatkan kondisinya yang darurat lengkap dengan selang infus dan seorang suster yang mendampingi, mereka tetap tidak diizinkan lewat.

Putri Prof MA, Vita yang menyetir kendaraan mengikuti keinginan mahasiswa untuk masuk ke jalur angkutan kota pete-pete. Di mulut pintu keluar, jalan mereka ditutup dan diwajibkan memutar haluan kembali ke kota. Melihat kondisi tersebut, putra Prof MA, Bayu memindahkan kayu penghalang agar bisa lewat karena ayahnya harus sesegera mungkin masuk ICCU kembali. Bayu kemudian dikeroyok hingga babak belur oleh mahasiswa UMI, bahkan ketika sudah masuk ke mobil, Bayu ditarik kakinya dipaksa turun untuk dihajar lagi. Melihat putranya babak belur, Prof MA melupakan kondisinya penyakitnya, dan bergegas menolong anaknya dengan melawan para mahasiswa yang brutal ini. Para mahasiswa tidak lagi mempedulikan bahwa Prof MA adalah pasien emergency, beramai-ramai menyerang termasuk menarik
kacamata yang dipakai. Mahasiswa UMI berhenti menyerang ketika Prof MA berhasil menangkap salah satu pimpinan mahasiswa.

Kejadian yang dialami Prof MA adalah satu dari sekian banyak kejadian yang dialami pasien-pasien dengan ambulans yang membutuhkan pertolongan darurat menuju RSU Wahidin diantara jadwal demo UMI yang tiada henti. Begitu banyaknya, sehingga membuat kita bosan untuk membicarakan perilaku yang sangat tidak manusiawi ini. Inikah perguruan tinggi yang menyebut dirinya Muslim, yang tidak punya kepedulian terhadap orang yang sakit parah. Tidak pernah ada perhatian apalagi rasa bersalah atau menyesal dari institusi mereka, bahkan dari polisi yang selalu ketakutan tidak berani membela kepentingan orang yang nyawanya berkejaran dengan waktu.-

wass,
Triyatni

Kamis, April 19, 2007

Komunitas Blogger Makassar

Salah satu yang saya rindukan sejak kembali ke Jakarta adalah berkumpul bersama sama teman-teman dari Makassar, baik itu teman-teman dari jaman SMP, SMA maupun jaman Kuliah. Namun kadang kesempatan untuk itu sangat jarang dan susah sekali mengatur waktu dengan teman-teman yang lain. Kadang aneh juga, walau sebagian besar teman-teman seangkatan SMP dan SMA ada di Jakarta juga untuk sesuap nasi segenggam berlian, yang namanya berkumpul adalah sesuatu yang sangat mewah.

Tapi sejak beberapa bulan lalu saya agak terobati, ini berkat komunitas blogger makassar yang ternyata sangat aktif baik di milis maupun "arisan" via fasilitas conference Yahoo Messenger. Isi milisnya sangat campur sari alias segala macam ada, namun belum sampai pada taraf "You Junk, I Junk" seperti di milis sebelah :D

Terus terang saya merasa terhibur dengan komunitas ini, selain bahasa yang sangat familier, candaan yang kadang cuma dimengerti oleh mereka yang berasal dari Makassar bisa saya dapatkan di komunitas ini. Apalagi melihat kegiatan mereka yang positif. Mudah-mudahan komunitas ini bisa bertahan lama dan memberikan sumbangan yang bermutu bagi komunitas blogger di Indonesia.

Bravo Blogger Makassar!!

Kamis, April 12, 2007

Cukup sudah untuk Speedy

Saya pernah menulis kekecewaan menggunakan layanan Telkom Speedy. Bagaimana kekecewaan saya sewaktu tidak bisa menggunakan internet selama 2,5 hari. Namun rupanya kejadian tersebut bukan yang terakhir. Kali ini Jasa Internet Speedy sudah tidak berjalan selama 7 hari.

Cukup sudah, kami memutuskan untuk tidak lagi menggunakan layanan Speedy. Walaupun menurut bagian keuangan tagihannya menurun, tapi kalau model pelayanan seperti ini sama sekali tidak memuaskan. Selama 7 hari kami berusaha meminta pelayanan melalui 147, kontak langsung dengan personal speedy, ganti splitter, bahkan ganti modem (sesuai saran mereka) toh tidak ada saran mereka yang benar dan sampai hari ini Janji pihak Speedy untuk menghubungi kami juga tidak terealisasi.

Hari ini saya sudah menggunakan provider lain. Kecepatan akses kurang lebih sama, harga di atas Speedy ( sedikit sekali bedanya ). Mudah-mudahan kali ini kami tidak salah pilih lagi.

Senin, April 09, 2007

Sakit 2 Minggu

Selama dua minggu terakhir ini saya gak kemana-kemana. Tidak ke kantor, tidak juga liburan :( tapi tinggal di rumah karena terkena Cacar Air :(

Begitu ngantor lagi hari Senin ini.. koneksi internet terputus sejak kamis minggu lalu. Aduh...padahal sudah sakaw bandwidth. Waktu sakit terputus sama sekali dari internet.
Berita bagusnya, karena banyak waktu kosong selama 2 minggu akhirnya outputnya adalah tulisan tulisan untuk bahan buku panduan warnet :)

Jumat, Maret 16, 2007

Pemisahan Topik di Blog

Setelah lama berpikir-pikir, akhirnya saya memutuskan untuk memisahkan isi blog di blogspot.com dan blog di wordpress.com. Ini juga terinspirasi oleh saran dari Budi Putra mengenai perlunya sebuah blog untuk mengkhususkan diri :) Adapun keputusannya: blog di blogspot akan berisi hal hal yang umum ( lho, gak khusus dong :D ) sedang blog di wordpress.com topiknya akan saya khususkan untuk isu, opini, artikel warnet, internet dan FOSS.

Semoga dengan pemisahan topik ini yang mengakses blog juga lebih tahu harus ke (blog) mana jika hendak mencari sebuah topik yang telah saya tuliskan sebelumnya.

Rabu, Maret 14, 2007

Undangan Certified Ethical Hacker

Sebuah email masuk ke mailbox gmail, ajakan mengikuti sebuah course untuk mendapatkan sertifikat ethical hackers. Karena ingin tahu lebih jauh, saya mengklik sebuah tautan yang menuju situs perusahaan tersebut. Hasilnya seperti dibawah:


Ah mungkin saya salah... coba klik tautan lain di email yang sama, dan hasilnya:

Wah... jadi ragu mau ikutan :(

Kamis, Maret 08, 2007

Setor tabungan di BCA dikenakan biaya

Kemarin (7 Maret 2007) sewaktu menghadiri deklarasi KSTI di menara batavia saya menyempatkan diri untuk melakukan penyetoran pada Cabang BCA di menara batavia. Selama ini saya melakukan setoran tabungan di BCa cabang Wisma Nusantara.

Pada saat menyetor saya benar-benar kaget karena diminta untuk membayar biaya setoran.
Saya memberitahu kasir bahwa ini rekening saya sendiri dan di cabang BCA wisma nusantara saya tidak pernah di minta membayar biaya setoran, paling diminta untuk memberikan foto kopi KTP. namun sang kasir tetap memaksa dengan beralasan tiap cabang punya kebijakan tersendiri (what a good policy BCA).

Saya katakan pada kasir, ini bukan masalah biayanya (Rp 5000) tapi terus terang seumur hidup saya baru kali ini saya menyetor ke tabungan saya sendiri harus membayar!!!! Dan saya juga bukan cuma menyetor di BCA tapi di Bank lain juga dan saya tidak pernah diharuskan membayar :(

Kalau ada diantara anda pegawai BCA tolong beri saya penjelasan yang logis kenapa saya harus membayar untuk menabung di BCA.

Pertemuan Awari - Menkominfo

Bisa dibaca disini :)

Jumat, Maret 02, 2007

Kisah lain dibalik Munas I AWARI (dalam gambar)





Kebakaran di Hotel Nikko



Lagi asik chatting sama miw miw tiba-tiba terdengar pengumuman kalau di hotel Nikko kebakaran. Jadinya kami yang berkantor di Wisma Nusantara harus siap sedia evakuasi. Saya langsung ke ruang sebelah ngeliat lewat jendela, memang terlihat asap dari lantai 2 hotel Nikko. Warna asap putih dan berbau karet terbakar. Yap, baunya udah masuk ke gedung sebelah. Sayang, saya lupa membawa kamera karena lagi siap siap untuk pergi jumatan.

Kebakarannya sendiri tidak terlalu serius ( alias kebakaran kecil ) namun para tenant tetap diminta untuk evakuasi. Alhamdulillah masih bisa pake lift :) doh ga kebayang turun tangga 19 lantai pas lagi laper-lapernya.

Sempat foto foto sedikit, waktu di gedung parkir untuk Jumatan.



Selasa, Februari 27, 2007

Kisah lain dibalik Munas I AWARI

Dari acara Munas I Awari di Bandung kemarin ada beberapa cerita yang sayang untuk dilewatkan, misalnya tentang berkumpulnya “tetua” awari seperti Didin Pataka, Opa Michael dan Kang Zilmi, yang terakhir disebut malah kaget tidak menyangka Awari lagi munas :) maupun cerita pertukaran informasi “rahasia” antara Opa dan Zilmi mengenai proyek yang mereka garap.

Didin Pataka sendiri punya komentar singkat selesai memimpin sidang hari pertama: “Tau lancar begini dari dulu kita Munas” :)) .

Hal yang menarik lainnya sewaktu saya meminta peserta untuk memperkenalkan dirinya dan warnetnya, tanpa saya duga mereka berkata seperti ini:

“Perkenalkan nama saya Fulan dari kota X, warnet saya PC-nya sekian, pake OS Win, legal!”
"Nama saya fulan, warnet saya 5 pake linux, 5 pake windows, legal!”
“Nama saya XXX, warnet saya 12 PC, masih bajakan semua”
“Saya xxx, warnet saya 100 pc, 60% sudah legal, sisanya lagi di usahakan”

hahahahaha…. keterbukaan yang baik.
Tapi yang berita baiknya adalah secara kasar saja saya menghitung 85% yang hadir sudah legal. Sisanya sedang dalam proses legal. Jadi komunitas warnet adalah komunitas industri dengan legalitas terbaik dan semestinya mendapatkan penghargaan atas usaha menjadi legal ini, bukan malah di tunjuk sebagai biang.

Satu catatan yang penting, demokrasi sangat terasa di munas awari ini. Semuanya selalu diserahkan ke peserta untuk ikut menentukan, selalu ditawarkan untuk memberi masukan, usulan, sanggahan dan lain lain sebelum diputuskan, tidak ada kejadian setelah ketuk palu kemudian ada yang teriak interupsi :) dan sempat juga terjadi voting terbuka untuk memutuskan beberapa hal. Yah, ternyata komunitas warnet pun lebih dewasa dari DPR :p

Senin, Februari 26, 2007

Munas AWARI di Bandung



Munas itu akhirnya terlaksana, setelah cukup lama dipersiapkan dan ditunggu tunggu oleh komunitas warnet. Selama dua hari melakukan Munas di Bandung (24-25 Feb 07) , kesan santai dan suasana yang bersahabat antara sesama peserta sangat terasa. Yang menarik, ternyata selain meresmikan pendirian organisasi secara badan hukum, acara ini juga menjadi tempat bertemunya pendiri-pendiri AWARI seperti Opa Michael, Didin Pataka dan Kang Zilmi. Mami Judith (aka. Bunjems) muncul melalui conference call sehubungan dengan kondisi kesehatan beliau yang tidak mengijinkan untuk ikutan munas.

Diluar hasil hasil Munas, perlu dicatat adalah kerja keras panitia pelaksana yang bekerja dengan baik dalam mempersiapkan acara dan melayani para peserta Munas. Bravo untuk panitia!. Apalagi jika mengingat keterbatasan dana sebab hampir saja acara dilaksanakan dengan swadaya, namun di menit menit terakhir ternyata sponsorship, donatur dan support datang ke acara ini.

Saya tidak tertarik untuk menuliskan hasil hasil munas di blog ini, sebab hasilnya akan dimuat secara resmi di situs awari yang kemungkin besar telat di muat sehubungan dengan panitia yang saat ini lagi kecapekan sehingga perlu extend kamar hotel 1 hari untuk istirahat :))

Jumat, Februari 23, 2007

Munas AWARI I

Asosiasi Warnet Indonesia mengadakan Musyawarah Nasional I pada:

  • Hari: Sabtu - Minggu
  • Tanggal: 24-25 Februari 2007
  • Tempat: Hotel PERMATA Bidakara Bandung, Jl. Lemahneundeut No. 7 Setrasari, Bandung
  • Thema: Dari Warnet untuk Warnet, Demi Kemajuan Bersama

Semua informasi mengenai Munas AWARI 1 ini dapat di lihat di : http://awari.or.id

Rabu, Februari 21, 2007

Akhirnya...Koneksi itu Jalan kembali

Akhirnya episode Telkom Speedy putus itu berakhir jam 12:30 hari ini ( 21 Feb 2007 ) tepat 2,5 hari. Alasannya sangat sederhana, sang teknisi mengaku baru memasukkan password yang saya minta ke sistem. Untuk meng update password butuh 2,5 hari ... sigh..

Selasa, Februari 20, 2007

Telkom, perbaiki kinerja Speedy mu!

Yang terhormat PT. Telkom,

Kantor kami adalah pelanggan Telkom Speedy, sejak Senin 20 Februari 2007 pagi koneksi Internet via ADSL Speedy kami putus. Kami telah melaporkan hal tersebut ke 147, walaupun dengan susah payah kami menunggu untuk berbicara kepada customer care yang tidak memberikan apa apa selain janji akan di tindak lanjuti.

Sampai saat saya menulis blog ini, saya telah menghubungi 147 selama 4 kali dan setiap kali menghubungi saya harus menunggu paling tidak 5 menit untuk berbicara dengan customer care anda. Dan hasilnya adalah sampai sekarang pun ( Selasa 20 Februari jam 21:19) koneksi Speedy kantor kami masih terputus.

Jika ada di antara anda dari PT. Telkom yang terhormat membaca komplain ini, no. tiket pengaduan speedy saya adalah: s.0219.0865. Dengan segala kerendahan hati, saya mengusulkan supaya PT. Telkom untuk meningkatkan kinerjanya melayani pelanggan anda, kinerja pelayanan Speedy anda benar-benar memalukan karena PT. Telkom mengaku sebagai Word Class Operator tapi kenyataannya ISP Lokal dari kampung saya di Makassar sana masih lebih sigap dalam menanggapi protes dari pelanggan.

Saya tidak tahu harus mengadu kemana lagi, agar koneksi internet kami cepat berjalan dengan normal lagi.

Selasa, Februari 13, 2007

Open source sulit jadi industri besar

Masih mengenai berita di Bisnis Indonesia, berita berjudul Open source sulit jadi industri besar lagi lagi menunjukkan bagaimana jeleknya menggunakan kalimat gratis dalam kampanye penggunaan Free Open Source Software.

Hal yang sama ketika seorang kawan berkata kepada saya jika orang orang Open Source datang ke Pemerintah dan meminta nilai yang sama jika menggunakan perangkat lunak Microsoft dimana kelebihannya? Maka saya katakan kepada kawan tersebut: saya merasa sama bahkan lebih baik dalam menyediakan solusi berbasis Open Source dibanding berbasis Microsoft kenapa saya harus lebih murah?

Jadi, sekali lagi: berhentilah menggunakan kata kata gratis, karena dasarnya memang tidak ada yang gratis kok :)

Warnet yang izinkan konten porno terancam pidana

Hari ini ( Selasa 13 Februari 2007 ) harian Bisnis Indonesia menuliskan sebuah berita mengenai warnet dengan judul Warnet yang izinkan konten porno terancam pidana . Isi berita adalah mengenai rancangan peraturan Menteri Kominfo mengenai denda yang akan diterapkan pada penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi. Pada peraturan tersebut wartel dan warnet juga terancam sanksi denda yang akan diterapkan tidak lama lagi.

Soal menghalangi akses ke konten judi online maupun pornografi saya pribadi sangat mendukung aturan ini. Tetapi dalam prakteknya nanti perlu dicermati baik baik. Karena secara teknis menempatkan tanggung jawab filter pada warnet apakah sebuah aturan yang bijak? Jika ingin jujur, tidak semua warnet memiliki sumber daya manusia dan finansial untuk membuat filter bagi kedua konten terlarang tersebut.

Apalagi jika aturan ini dilapangan dijadikan ATM baru bagi aparat. Sudah bukan rahasia lagi jika sweeping warnet atas dasar UU HAKI di lapangan banyak menjadi sumber pemerasan bagi warnet warnet. Jika ditambah dengan aturan ini maka Pemerintah ( dalam hal ini Kementrian Kominfo ) sebaiknya menempatkan tanggung jawab tersebut pada sisi Penyedia Jasa Internet. Alasannya : PJI memiliki kemampuan lebih baik dalam hal kemampuan sumber daya manusia maupun kemampuan finansial untuk melakukan filter terhadap konten judi dan pornografi.

Alasan lain adalah: konten pornografi berkembang secara luar biasa di internet, filter secanggih apa pun saat ini tidak mampu secara penuh menghalangi akses ke konten tersebut. Akses ke konten porno ini bahkan dapat dinikmati melalui situs situs terkenal seperti google, yahoo, youtube, bahkan situs jaring sosial seperti friendster dan hi5 tidak lolos dari konten pornografi. Juga Situs blog gratis seperti blogspot digunakan juga oleh sebagian orang sebagai tempat menyimpan konten pornografi. Apakah semua situs itu akan kita filter?

Bagaimana jika sebuah warnet memasang filter dan ternyata konten tersebut tetap lolos? Adilkah jika sebuah warnet di denda karena sebuah konten yang tumbuh hingga ratusan ribu situs baru tiap harinya lolos dari filter dan di akses secara tidak sengaja oleh seorang user?

Jika sebuah warnet terbukti memakai konten pornografi sebagai faktor untuk menarik pelanggan misalnya dengan menyediakan file server berisi konten pornografi maka sudah sewajarnya warnet tersebut di hukum TAPI apakah adil karena satu atau dua warnet melakukan hal tersebut maka semua warnet di Indonesia harus dibebani membuat sebuah sistem untuk memfilter konten?

Filter Pornografi dan Judi itu harus berada pada sisi Penyelenggara Jasa Internet, bahkan seharusnya jika konten terlarang tersebut bisa di akses di warnet maka yang seharusnya dilakukan adalah: Pemilik warnet semestinya menuntut ke PJI mengapa konten tersebut bisa sampai tersalur ke warnet yang bersangkutan.

Konten pornografi sendiri bukanlah konten yang disukai oleh warnet sebab konten ini cenderung menghabiskan jatah bandwidth yang terbatas. Naif sekali selalu menghubungkan pornografi di internet dengan warnet, ini adalah sebuah stigma yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh media, kenyataannya pornografi lebih mudah tersebar melalui Ponsel, lapak DVD pinggir jalan dan pertokoan di Glodok daripada melalui warnet. Buat apa susah susah mencari pornografi di warnet jika dengan biaya yang lebih sedikit bisa membeli banyak DVD porno?

Senin, Februari 12, 2007

Angka angka di bisnis warnet Indonesia

Berapa banyak jumlah warnet di Indonesia secara pasti tidak ada yang tahu. Tapi secara kasar, jumlah warnet di Indonesia berada di angka 5000 hingga 6000 buah yang tersebar dari NAD hingga Papua. di milis AWARI sendiri tercatat hingga tanggal 12 Februari 2007 terdapat 7.602 subscriber. Saya sendiri memperkirakan warnet yang bergabung dengan milis AWARI ini tidak lebih dari 50% warnet yang ada di Indonesia.

Meski demikian tetap harus diingat bahwa subcriber di milis terdiri dari berbagai kalangan, baik dari pemilik warnet, Operator warnet, pemerhati perkembangan IT termasuk didalamnya. Mengapa saya ungkap hal ini agar disadari bahwa jumlah subcriber di milis ini tidak mencerminkan jumlah warnet di Indonesia.

Apa yang hendak saya sampaikan adalah: Sebenarnya seberapa besar perputaran uang di dalam bisnis warnet ini? Untuk menghitungnya maka saya menggunakan beberapa asumsi asumsi sederhana sebagai berikut:
  • Jumlah warnet di indonesia: 5000 (plus minus)
  • Rata rata jumlah layar di warnet: 20
  • Rata rata pemakaian bandwidth di tiap warnet:128 Kbps
  • Rata rata memiliki pekerja sebanyak: 4 orang dengan rata rata gaji per pekerja adalah Rp 550.000,-

Berdasarkan asumsi di atas maka:
  • warnet di Indonesia saat ini memiliki layar sejumlah 20 x 5000 = 100.000 layar
  • Total pemakaian bandwidth oleh Warnet: 128 kbps x 5000 = 640.000 kbps = 640 mbps
  • Jika di asumsikan harga 128 kbps adalah Rp 5.500.000, maka belanja bandwidth warnet tiap bulan adalah: Rp 5.500.000 x 5000 = Rp 27.500.000.000 ( Dua puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah ) sehingga dalam 1 tahun saja total belanja bandwidth warnet se Indonesia mencapai = Rp 330.000.000.000 ( Tiga ratus tiga puluh miliar )
  • Jumlah pekerja yang bekerja di warnet mencapai 4 x 5000 = 20.000 pekerja dan ada 20.000 x Rp 550.000 = Rp 11.000.000.000 ( sebelas miliar ) uang yang diberikan sebagai upah para pekerja tersebut.

Dari angka angka tersebut di atas yang paling menarik di perhatikan adalah belanja bandwidth yang merupakan inti bisnis warnet. Angka tiga ratus tiga puluh miliar per tahun merupakan angka yang cukup besar. Sayang sekali saya tidak memiliki data seberapa besar total jumlah uang yang masuk ke bisnis bandwidth di Indonesia dan belanja bandwidth warnet berapa persen dari total angka tersebut.

Pada dasarnya saya ingin menyampaikan ke rekan rekan warnet, bahwa jika dihitung secara menyeluruh maka angka angka di bisnis warnet sudah merupakan angka yang signifikan. Angka angka di atas adalah kekuatan warnet, akan tetapi kekuatan itu hanya berfungsi jika warnet warnet ini bersatu. Tanpa bersatu maka angka angka di atas akan menjadi pecah, mengecil dan akhirnya hanya merupakan buih di lautan.

catatan:
Tulisan ini juga di muat di blog http://tayuang.blogspot.com dan http://irwinday.wordpress.com . Kritik, saran dan sanggahan silahkan disampaikan via milis atau pun komentar pada blog.

Jumat, Februari 09, 2007

Looking for Perfection

Alkisah seorang bujangan bertemu sobat karib yang sudah berkeluarga. Sang sobat yang prihatin melihat sang bujang yang masih saja membujang akhirnya bertanya:

“Mengapa sampai sekarang kamu masih membujang? Setahuku hari harimu tidak pernah sepi dengan berbagai wanita dan semuanya adalah wanita wanita yang menarik hati”.

Dengan penuh percaya diri sang Bujang berkata: “Aku masih belum menemukan wanita sempurna yang sudah aku impikan seumur hidupku, makanya aku tidak akan berhenti mencari sebelum aku menemukan wanita sempurna itu.”

Sekian tahun kemudian…

Sang sobat karib itu bertemu lagi dengan sang bujang yang ternyata masih juga membujang! Dengan penuh penasaran sang sobat akhirnya menanyakan hal yang sama seperti sekian tahun yang lalu dia ungkapkan:”Mengapa sampai sekarang kamu masih membujang? Setahuku hari harimu tidak pernah sepi dengan berbagai wanita dan semuanya adalah wanita wanita yang menarik hati”. Dengan kalimat tambahan: ” Sudahlah! Berhentilah kamu mencari wanita yang sempurna!”

Dengan bersungut-sungut sang Bujang menjawab dengan muka kusut masai bagai tak mandi satu bulan:” Aku sudah menemukan wanita yang sempurna Sobat!!”

Sobat:” lalu? Kalau kamu sudah menemukannya mengapa kamu masih membujang?”

Bujang:” Si wanita sempurna juga sedang mencari Pria yang sempurna”

IGOS, Open Source dan kata Gratis

Salah satu hal yang menurut saya merupakan kesalahan yang tidak terlihat adalah mengkonotasikan Free Open Source Software sebagai Perangkat Lunak Gratis. Baik dari tanggapan saya terhadap pertemuan aktivis linux di Depok maupun dalam diskusi mengenai IGOS dan Open Source yang berlangsung di milis AWARI yang bertajuk "IGOS.. Merdeka !".

Diskusi yang berawal dari balasan Bpk Kusmayanto Kadiman terhadap Jamil Faisal yang mengajak untuk mengadakan Road Show ke daerah daerah mempromosikan Open Source yang berkembang menjadi diskusi tentang usulan Kang Onno W Purbo yang memimpikan Open Source di masukkan ke dalam Undang Undang. Saya sendiri menggaris bawahi sebuah tanggapan yang mengatakan sebagai berikut:
kalo menurut saya jangan hanya open source.
jangan hanya terbuka..

TAPI JUSTRU HARUS GRATISSSSSSSSSSSSSSSS....

Inilah yang semestinya dihindari dalam kampanye penggunaan Free Open Source Software. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Kata gratis ini juga berkonotasi kurang baik di dunia bisnis, akan sulit menembus dunia bisnis jika kampanye Free Open Source Software di konotasikan gratis. Selain berkonotasi jelek, akan menyulitkan kalangan Free Open Source Software sendiri dalam ber bisnis ke depan ( Tenaga dan pikiran kan tidak gratis! ). Jadi himbauan saya kepada yang aktif ber kampanye dan memperjuangkan Free Open Source Software: Berhentilah menggunakan kata-kata "gratis".

Minggu yang menyebalkan

Kondisi satu minggu ini benar-benar menyebalkan, Jakarta banjir, macet parah, mau naik kendaraan umum susah, bawa kendaraan pribadi lebih susah lagi. Kapan bisa beli heli yah?

Selasa, Februari 06, 2007

Ujian atau Hukuman?

Sewaktu kita masih kecil, setiap kali kita berbuat nakal maka biasanya kita mendapat teguran, baik dimarahin maupun sampai di jewer. Jika kita kapok akan kenakalan kita, maka akibatnya cuma sampai teguran saja.

Bagaimana jika kenakalan kita berlanjut? Tentu hukuman lah yang kita dapat dan bukan cuma sekedar di marahin maupun dijewer, kadang sampai di larang untuk bermain, di pukul pake penggaris (duh!) maupun uang jajan di cancel :P

Intinya, hukuman itu diberikan jika kita berbuat salah berkali kali walaupun sudah ditegur (berkali kali juga).

Berdasarkan analogi teguran dan hukuman di atas, menurut anda Banjir Jakarta kemarin ini teguran atau hukuman?

* Secara pribadi saya menganggapnya sebagai hukuman atas tingkah laku kita yang tidak menghargai alam *

Senin, Februari 05, 2007

Skrinsut Banjir

Skrinsut waktu hari Minggu iseng jalan-jalan keliling Jakarta liat kondisi banjir di Jakarta. Sayang sekali lupa bawa kamera padahal sudah dipersiapkan :( terpaksa pake kamera hp yang cuma 0.3 Megapixel. klik disini

Kamis, Februari 01, 2007

Undangan Mengikuti MUNAS AWARI I

Rekan-rekan.

MUNAS AWARI yang diadakan di Bandung tanggal 10-11 Februari nanti bukan hanya sekedar ajang silaturahmi antar warnetters, tetapi jg bisa menjadi ajang saling membuka bisnis & kerjasama.

Di Lokasi MUNAS akan diadakan pameran / bazaar yang diisi oleh sponsor dan pihak vendor. Panitia menyediakan sekitar (+/-) 20 stand + 1 WARNET AWARI.

Pameran akan berlangsung selama Munas, yaitu selama 2 (dua) hari.

WARNET AWARI adalah Simulasi Warnet LEGAL, didalamnya terdapat PC yang berplatform Propriatery & Open-Source. Bagaimana nanti warnet yg menggunakan platform Windows ASLI tetap Legal dengan program aplikasi yang juga Legal akan bisa dilihat disana. Peserta juga akan melihat bagaimana kinerja Client, Billing & Server PINUX, juga SOLITE dan beberapa Distro lainnya yang cocok untuk WARNET LEGAL.

Sedangkan Stand disediakan untuk pihak vendor & sponsor. Saat ini panitia membuka kepada pihak vendor yang berminat untuk mengisi STAND.
Bagi vendor yang berminat untuk mengisi STAND pada saat penghelatan Munas AWARI 2007 di bandung, dapat menghubungi panitia (by Japri)

Terima kasih

Salam
PANITIA

Syarat menjadi anggota AWARI

Berawal dari posting Hendrian Deddy di milis AWARI dengan judul "Sweeping Warnet Pasca Munas?" diskusi berkembang menjadi dua arah:
1. Diskusi apakah "legalitas perangkat lunak" menjadi syarat untuk menjadi anggota AWARI
2. Diskusi apakah perlu dibedakan antara online games dan warnet

Kedua topik itu sendiri muaranya adalah syarat untuk menjadi anggota AWARI dan berkaitan dengan MUNAS AWARI I yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini di Bandung.

Saya sendiri berpendapat seperti yang saya tulis juga dimilis dengan sedikit perubahan pada konteks:

Model bisnis warnet
Saya mendefinisikan model bisnis warung internet ini menjadi 3 model:
  1. Warnet; model bisnis ini menyediakan PC yang terkoneksi internet dan memberikan akses browsing, messaging ( irc, yahoo messenger, aim, icq ), upload/download file, terminal ( ssh, telnet ).
  2. Warnet + Online Games; model ini memberikan layanan yang sama dengan no. 1 dan tambahan online games.
  3. Online Games/Game center; model ini hanya memberikan layanan online games dan tidak melayani permintaan layanan seperti yang ada di no. 1

Sehingga, saya berpendapat: jika dianggap online games adalah "salah satu" dari layanan seperti pada model no. 2, maka sah-sah saja untuk menjadi anggota AWARI. Namun jika Online games pada akhirnya menjadi "satu-satunya" layanan seperti yang ada pada model bisnis no.3,maka lebih baik dinyatakan sebagai games center dan tidak memenuhi persyaratan sebagai anggota AWARI.


Warnet dan Legalitas
Lain lagi kalo bicara soal legal - ilegal, saya berpendapat bahwa legalitas adalah sesuatu yang wajib untuk setiap pelaku bisnis warnet. Dalam bisnis warnet yang paling sensitif adalah dari sisi Perangkat Lunak. Sepertinya masalah sederhana tapi dalam prakteknya sangat rumit. Dari sisi ini warnet saya bagi atas beberapa kategori soal legalitas:

  1. Mengerti soal legalitas dan mempraktekkan "be legal" secara penuh
  2. Mengerti soal legalitas tapi tidak legal secara penuh sehingga masih 1/2 Legal ( bisa juga disebut 1/2 Ilegal )
  3. Mengerti soal legalitas tapi menolak untuk menjadi legal ( memilih tetap membajak )
  4. Tidak mengerti soal legalitas.

Dari ke empat kategori tersebut maka yang patut di lindungi oleh AWARI
adalah:
No.1, Ini tentu saja wajib dilindungi sebab memenuhi persyaratan dalam hal legalitas
No.2, perlu di arahkan dan dibimbing (oleh AWARI) agar mencapai legalitas penuh.
No.3, adalah urusan Hukum dan Aparat.
No.4, adalah tugas AWARI bersama Komunitas untuk memberikan pengertian
dan bimbingan.

Dengan alasan inilah saya tidak setuju legalitas menjadi syarat ke anggotaan AWARI. Legalitas di awal keanggotaan adalah tujuan, tentu dalam rentang waktu tertentu yang kita bisa bicarakan di MUNAS AWARI I nanti adalah seberapa lama rentang waktu itu. Pendapat ini juga di suarakan oleh Didin Pataka dalam diskusi di subjek tersebut di atas.

Saya sendiri menghimbau rekan rekan warnet supaya mengikuti MUNAS AWARI I di Bandung nanti agar warnet dapat menentukan arah bisnisnya bersama sama dan kekuatan yang berdiri sendiri-sendiri ini dapat disatukan menjadi kekuatan yang besar dan berpengaruh.


Minggu, Januari 28, 2007

Jumat, Januari 26, 2007

Nge Blog di Notebook


Nge blog itu bisa dimana saja. bukan menggunakan ponsel atau notebook, tapi "notebook" dalam arti sesungguhnya ;)

tulisan pada foto di atas bisa di baca di sini : http://irwinday.wordpress.com/

Jumat, Januari 19, 2007

Teori Paman Gober

Alkisah si tokoh yang telah kita kenal baik: Donal Bebek, berniat untuk menjadi seorang pengusaha bunga. Alasan Donal untuk menjadi pengusaha bunga sederhana, dia memiliki tipe bunga yang bagus dan semua yang kerabat terdekatnya seperti Desi bebek sang kekasih, Kwik Kwek dan Kwak sang ponakan dan Professor Lang Ling Lung sang penemu bibit bunga sangat mendukungnya.

Agar cepat laku maka Donal menjual bunga tersebut dengan harga murah dan bungkus seadanya dan menjualnya di pinggir jalan. Namun, walau dengan harga 1000 perak/ikat ternyata bunga-bunga tersebut tidak laku. Sehingga setelah sekian lama berjualan Donal mulai merasa frustasi dan pergi meminta tolong ke kerabat terdekatnya: Paman Gober.

Si Paman, seorang bisnisman yang berhasil mempelajari kisah Donal dan sambil tersenyum dia berkata: "Donal, aku beli semua bungamu dengan harga yang kamu jual sekarang". Donal terperangah dan curiga, apa yang ada di benak Paman ku ini? Tapi, bayangan kerugian yang membayanginya membuatnya tidak ada pilihan lain.

Apa yang Paman Gober lakukan? Sederhana. Semua bunga tersebut dia bungkus dengan baik. Kemudian dibawanya ke Mall, diberinya merek yang bagus dan menjualnya dengan harga 100ribu perak. 10x lebih mahal daripada harga aslinya. Dan ternyata bunganya laku keras.

Dengan tersenyum, sang Paman menasehati keponakannya: Donal, kalau kamu menjual dengan harga murah tidak laku, cobalah kamu jual dengan harga mahal.

Kisah Donal bebek berjualan bunga ini saya baca ketika saya masih SD dan sangat membekas di ingatan saya. Ketika bertemu dengan komunitas Open Source di kantor Menristek, saya juga memberikan pandangan (yang entah diperhatikan atau tidak hehehehe) bahwa komunitas ini harusnya bilang bahwa harga mereka tidak murah :) karena di pandangan Pemerintah harga murah itu "tidak menarik". Seandainya kita berkata biaya migrasi dari ilegal ke Legal menggunakan Open Source juga sekitar 400M, sepertinya MOU tersebut akan hilang dengan sendirinya :)

Dari diskusi dengan orang orang bisnis, saya juga mendapatkan pandangan yang sama: mereka semua pesimis jika penghematan anggaran dan efisiensi diberikan sebagai alasan untuk Pemerintah. "Pemerintah tidak berpikir untuk efisien kok" kata mereka.

Karena itu: saran saya untuk para Pejuang Open Source, mari kita jual mahal, karena kalau di jual murah tidak akan dilirik :)


Kamis, Januari 18, 2007

Cikampek Cipularang

Minggu lalu saya ke Bandung untuk berakhir minggu. Bisa dipastikan saya melalui jalan tol Cikampek Cipularang untuk menuju ke bandung.

Selama perjalanan ini lah saya mencatat beberapa kejadian selama di jalan tol tersebut.

1. Menyalip melalui bahu jalan.

Benar-benar mengerikan melihat mobil-mobil yang dengan kecepatan tinggi menyalip melalui bahu jalan. Dan saya sempat menyaksikan aksi nyaris celaka. Saat itu saya sedang melaju dengan kecepatan 80km/jam di jalur kiri dan melihat dari spion kiri kilauan lampu mobil pertama dengan kecepatan tinggi, saya perkirakan sekitar 100-120km/jam. Di depan saya dengan jarak sekitar 2-3 detik ada sebuah truk sedang disebelah kanan ada sebuah bus dengan kecepatan sama dengan saya. Mobil kedua, sebuah sedan Soluna hijau juga menyusul dengan selang waktu sekitar 1 detik dari mobil pertama ketika saya melihat mobil pertama tersebut tiba tiba melakukan manuver ke kanan mengambil jalur kiri tepat di depan truk yang akhirnya mengerem.

Apa yang membuat mobil pertama ini bermanuver? Dibahu jalan ternyata ada sebuah bis yang berhenti! Mobil pertama lolos, bagaimana dengan si Sedan Soluna? Dia menjadi orang yang paling beruntung hari itu: dengan manuver yang kritis, si sedan langsung mengambil posisi di belakang truk yang sedang mengerem untuk kemudian bermanuver lagi ke jalur kanan (karena ruang untuk mengerem tidak cukup) dengan jarak tidak lebih semeter dari Bus yang saat itu ada di sebelah kanan. Mengerikan.

2. Kendaraan Lambat yang egois

Mengapa mobil-mobil tersebut menggunakan bahu jalan? Salah satunya adalah kebiasaan dari Truk dan Bus yang berjalan lambat dan menguasai jalur yang tersedia. Saya sendiri tergoda untuk melalui bahu jalan namun mengingat resiko yang sangat besar dan saya juga tidak mengejar apa apa akhirnya saya memilih untuk bersabar saja. Para Truk dan Bis yang berjalan lambat ini memang kadang sangat egois, sudah lambat tidak mau mengalah dan memberi jalan ke kendaraan lain yang lebih cepat.

Terasa sekali pas Jalur Cikampek sudah dilewati dan memasuki arah Cipularang saya bisa memacu kendaraan lebih cepat dari rata-rata 70-80 km/jam menjadi 100-120 km/jam :D ya..ya..ya..saya tau, batasnya adalah 100 km/jam ;)

Beberapa hal lainnya yang saya perhatikan adalah kurangnya kesadaran dari pengguna jalan tol bahwa mereka sedang berada di jalan tol :p ada yang mengemudikan kendaraannya seolah-olah angkot kejar setoran dan memaksa untuk menyalip pada kondisi ramai dan padat. Juga sering saya ngeri dengan kendaraan di belakang saya dengan posisi sangat dekat, apa mereka kira bisa menghindar kalau saya tiba-tiba melakukan emergency brake?

Terakhir, yang bikin saya gregetan adalah: Ketika pulang ke Jakarta, sebuah mobil polisi yang mengawal sebuah mobil pejabat (D 41 DS) berjalan dengan kencangnya di BAHU JALAN!!! Gila benar ini polisi, apa dia nggak mengerti kalau bahu jalan itu hanya untuk keperluan EMERGENCY????

Kamis, Januari 11, 2007

Komisi I DPR Tuntut Pembatalan MoU RI - Microsoft

Rupanya skandal MOU ini mulai masuk babak baru, kali ini Komisi I DPR ikutan bersuara.

http://detikinet.com/

Rabu, Januari 10, 2007

Jangan sakit, kecuali...


Foto di atas di ambil di pemakaman karet, 2 hari yang lalu. Yang meninggal adalah saudara laki laki dari seorang staff Keuangan di kantor kami, disebabkan oleh stroke. Profesi beliau adalah seorang supir di sebuah perusahaan swasta. Yang menarik adalah: ternyata beliau sakit sudah cukup lama dan perusahaan menanggung semua (ya, semuanya tanpa terkecuali) biaya perawatan yang menurut info dari pihak keluarga mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, gaji dan tanggungan lain tetap di bayarkan oleh perusahaan.

Salut buat perusahaan tersebut, terlihat bagaimana mereka sangat menghargai pegawai mereka.

Selasa, Januari 09, 2007

Kesiapan Open Source dan Sensus Software Ilegal

Ada 2 point yang menarik untuk disimak dari pernyataan Menkominfo Bapak Sofyan Djalil di dalam wawancara beliau di Majalah Tempo.

  1. Open Source belum siap untuk digunakan
  2. Pemerintah (menkominfo? ) akan melakukan sensus software ilegal di lembaga pemerintah.

2 point ini yang menjadi perhatian utama saya, karena kedunya menunjukkan bagaimana karakter Bangsa kita yang tercermin dari perilaku pejabat-pejabat negara kita.

1. Open Source belum siap digunakan

Ketika bekerja di sebuah perusahaan asing sekian tahun yang lalu ada satu kejadian yang membekas di benak saya. Pada satu waktu departemen kami diminta untuk merancang sebuah sebuah jaringan, alhasil kami pun merancang dan mengajukan rancangan kami ke atasan (yang bukan berlatar belakang IT). Apa yang dilakukan atasan kami cukup mengherankan saya, yaitu dia bertanya kepada koleganya (sebangsa dan setanah air Jerman) yang nota bene bukan orang IT juga. Untuk sesaat saya merasa "panas", orang ini kok aneh, tim kami yang notabene keahliannya di bidang ini kok malah minta second opinion dari orang yang keahliannya gak berhubungan sama sekali.

Tapi, kejadian itu bukanlah yang pertama. Bahkan saya menemukan kejadian tersebut berkali kali dalam berbagai kondisi. Intinya: mereka sangat percaya kepada koleganya yang sebangsa dan seTanah Air. Dalam pemilihan perangkat juga begitu. Kadang saya protes, kenapa saya harus menggunakan perangkat dari Jerman yang mahal dan sulit didapatkan itu? Jawaban mereka: karena duit-nya akan masuk ke perusahaan itu juga akhirnya, jadi biar mahal tidak apa apa toh cuma pindah dari kantong sebelah kiri ke kantong sebelah kanan.

Sekarang mari kita lihat karakter tersebut dan bandingan dengan karakter bangsa kita yang tercermin dari wawancara Menkominfo Sofyan Djalil: beliau mengatakan Open Source belum siap untuk digunakan. Oke Bapak Menteri, jadi rupanya Bapak lebih percaya kepada Redmond daripada MenRistek yang sudah susah payah membuktikan bahwa Open Source itu layak pakai.

Saya bisa merasakan perasaan Menristek dengan pernyataan Pak Sofyan Djalil. Kalau itu yang mengatakan orang lain masih mendingan, namun ini dikatakan oleh rekan sesama menteri yang seharusnya ikut mendorong dan bukan malah bikin pernyataan perangkat lunak yang sudah digunakan secara meluas sebagai tidak siap pakai.

Pemerintah lebih suka mengeluarkan 400 miliar untuk bayar perusahaan asing daripada membiayai anak negeri sendiri untuk mengembangkan perangkat lunak Open Source hingga "layak pakai" lebih banyak disebabkan karakter lebih percaya kepada pihak asing ini.

Kenapa saya mengatakan karena karakter? Sebab kalau saya katakan bahwa dibalik MOU itu adalah "komisi", "perselingkuhan" ataupun "tekanan asing" saya tidak punya bukti. Tapi saya dapat melihat karakter yang saya sebut sebelumnya diperlihatkan oleh mereka yang berada dibalik MOU tersebut.

2. Sensus Software Ilegal di Pemerintah.

Nah ini dia pernyataan menarik lainnya dari wawancara di Majalah Tempo: pemerintah akan melakukan sensus terhadap penggunaan perangkat lunak ilegal (baca: bajakan) di lembaga pemerintahan. Mengapa menarik, sebab kesimpulan dari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Pemerintah mengakui telah melakukan pembajakan piranti lunak ( kalo tidak, buat apa di sensus?)
  2. Hukum ternyata tidak berlaku untuk Pemerintah, tidak seperti rakyatnya yang sejak 2 tahun terakhir ini dihantui sweeping perangkat lunak bajakan.

Untuk kesimpulan No. 1, maka masukan bagi KPK adalah: tolong periksa secara seksama semua Anggaran yang berhubungan dengan sistem komputer, jika didalamnya sudah mencakup pembiayaan untuk perangkat lunak dan tetap terjadi pembajakan berarti ada dugaan korupsi telah terjadi.

Untuk kesimpulan No. 2, saya tidak tahu harus berkata apa. Sebagai saksi bagaimana represifnya penegakan UU Haki di Warnet (yang berujung bangkrutnya beberapa warnet) ternyata Pemerintah lupa membersihkan dirinya sendiri. Bahkan lebih hebat lagi: Dengan bangga mau membayar (uang rakyat tuh!! x-( ) ber miliar miliar dengan alasan dapat diskon. Yah, semut di seberang terlihat dan diinjak-injak, gajah di pelupuk mata perlu disensus dulu.

Di akhir tulisan ini, sekali lagi saya tekankan bahwa persoalan ini bukan semata-mata urusan Microsoft vs Open Source seperti yang di tenggarai oleh beberapa orang yang di anggap sebagai tokoh-tokoh IT, tapi dimensi persoalan ini lebih jauh dari itu. MOU ini membuka mata kita bahwa Hukum tidak berlaku sama untuk semua orang di negeri ini yang aparatnya tetap ngotot berkata bahwa negeri ini adalah negeri hukum. MOU ini juga membuka mata kita bagaimana karakter lebih percaya kepada orang asing adalah karakter mendasar bangsa kita. Setelah menyebutkan point-point di atas masihkah berani menyebut kami Pahlawan Kesiangan? kalau masih, mungkin saya perlu belajar lagi apa arti sesungguhnya dari Nasionalisme.

Senin, Januari 08, 2007

Posting pertama di 2007

Selamat Tahun Baru 2007,

Kejadian gempa Taiwan membuat saya tak bisa mengakses blogger berhari hari hingga tak bisa meng'update' blog ini. Menyebalkan memang, ketika menyadari hidup ini bergantung kepada sesuatu yang tidak bisa diandalkan, seperti koneksi internet.

Tapi sudahlah, lupakan saja soal ketergantungan internet. Toh saya tidak sendiri dalam hal seperti ini. Mari sambut tahun baru ini dengan Optimisme. Semoga tahun ini kehidupan ber internet lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Dan semoga biaya makin turun dan kecepatan semakin naik ;)

Salam,
Irwin